JEMBRANA – Cuaca buruk memaksa otoritas penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang menutup aktifitas penyebrangan Sabtu (7/1/2023).
Penutupan berlangsung sekitar 2 jam lebih, hingga membuat antrean kendaraan mengular di kedua pelabuhan tersebut.
Korsatpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Sastrawan dikonfirmasi mengatakan, penutupan sementara aktifitas pelabuhan, akibat terjadinya angin kencang.
Kecepatan angin mencapai 30 knot di atas Selat Bali, hingga diputuskan penutupan sementara aktifitas pelayaran.
“Ya penutupan sementara, terhitung pukul 13.15 di karena angin kencang. Penutupan diawali dari koordinasi dengan Satpel di Ketapang,” jelasnya.
Akibat terjadinya penutupan, diakui sempat terjadi antrean kendaraan di areal parkir dalam Pelabuhan Gilimanuk.
Hanya di parkir dalam sedikit terjadi penumpukan, sementara di luar masih normal.
“Demikian pula di Pelabuhan Ketapang dari laporan yang kami terima, antrean juga mengular di dalam pelabuhan,” terangnya.
Penutupan berlangsung kurang lebih dua jam, mulai 13.15 sampai 15.35 WIB.
Setelah ditutup, angin kencang belum kunjung mereda hingga dua jam. Pelayanan kembali dibuka setelah angin mereda.
Sastrawan menegaskan, penutupan sementara Penyeberangan, tiada lain untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pelayaran, seperti kecelakaan laut.
Kesepakatan bersama pihak terkait, tadi disepakati untuk menutup sementara penyebrangan.
“Hal ini dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan, baik penumpang maupun pelayaran kapal,” pungkasnya. (ara,dha)