GIANYAR – Bunga pacah di pasaran mengalami kenaikan harga signifikan. Kondisi ini diprediksi akibat cuaca buruk.
Kepala UPT Pasar Rakyat Gianyar Nengah Artawa menyebut, harga bunga pacah Rp9 ribu per kilogram naik secara bertahap dan informasi terakhir mencapai Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.
Kadisperindag Gianyar Ni Luh Gede Eka Suari mengatakan, permintaan bunga pacah cukup tinggi dan beberapa kebun petani gagal panen.
“Kenaikan harga bunga ini tidak akan lama karena tingginya kebutuhan masyarakat hanya pada hari raya,” ujar Eka Suari, Senin (2/12023).
Meski harga tinggi, petani bunga pacah tidak serta merta bisa meraup untung banyak karena gagal panen.
Pande Putu Marna (46), petani bunga pacah di Desa Temesi, Gianyar menuturkan, kini di lahan seluas 100 meter persegi hanya dapat petikan bunga sebanyak 5 hingga 8 kilogram.
Kalau cuaca bersahabat bisa mancapai 15 hingga 20 Kg tergantung kondisi pohonnya. “Karena hampir setiap hari hujan dan angin kencang, pohonnya jadi rusak, dan bunganya juga berjatuhan. Kualitas bunga juga jelek, cepat busuk,” tuturnya.
Terbatasnya produksi, harga bunga merangkak naik, tapi tidak bisa memetik banyak. Selain bunganya jarang, petani juga tidak bisa memetik seharian karena kendala cuaca. “Harganya lumayan sih, sekilo bunga harganya Rp60 ribu,” ungkapnya. (jay)