KUTSEL – Basarnas Bali mulai meningkatkan kesiapsiagaannya dalam mengatensi mobilitas masyarakat kaitan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Personel dan alat utama (alut) ditempatkan di sejumlah titik, termasuk pada obyek-obyek wisata.
Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada menjelaskan bahwa total akan ada 130 personel yang dikerahkan dalam Siaga SAR Khusus tersebut. Mereka akan dilengkapi dengan berbagai peralatan, termasuk pula KN Arjuna dan 5 unit Rigid Inflatable Boat (RIB). “Itu (RIB) akan ditempatkan di beberapa titik, seperti pada jalur-jalur penyeberangan, Padang Bai – Lembar, Gilimanuk – Ketapang, dan juga Pelabuhan Benoa,” ucapnya dalam sambutan ketika memimpin apel pembukaan Siaga SAR Khusus, Senin (19/12/2022).
Selain jalur-jalur penyeberangan, Darmada juga membenarkan bahwa atensi serupa akan dilakukan pada obyek-obyek wisata. Bahkan kata dia, pemantauan akan dilaksanakan selama 16 hari. “Jadi selama 16 hari mereka akan ditugaskan tim untuk bergerak ke titik-titik keramaian yang rawan terjadinya kondisi membahayakan,” imbuhnya.
Meski sudah menerjunkan ratusan personel dan alut, dia mengakui Basarnas tidaklah bisa bergerak sendiri. Karenanya dia menegaskan, koordinasi dan sinergitas bersama berbagai potensi SAR merupakan hal yang wajib untuk dilaksanakan dan ditingkatkan.
Lebih lanjut, Darmada juga mengungkapkan bahwa mengacu survey Kementerian Perhubungan, pada masa libur Nataru kali ini diperkirakan akan ada pergerakan/mobilitas masyarakat sebesar 16,35% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang. Pergerakan tersebut menggunakan berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Dan Bali sebagai destinasi wisata internasional, dipastikan akan menjadi daerah yang padat pengunjung.
“Puncak arus mudik Natal diperkirakan pada tanggal 23 – 24 Desember 2022, dan puncak arus balik tanggal 25 – 26 Desember 2022. Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan pada tanggal 30-31 Desember 2022, dan puncak arus balik pada tanggal 1-2 Desember 2022,” lanjutnya sembari mengabarkan bahwa atensi masa libur Nataru juga sempat menjadi penekanan Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi.
Dalam penegasan dimaksud, para Kepala Kantor diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, geologi, kecelakaan transportasi, dan kedaruratan di tempat-tempat wisata. Terlebih selain bertepatan pula dengan libur sekolah, kali ini adalah momen pertama pemerintah tidak membatasi mobilitas masyarakat di tengah masa PPKM Pandemi Covid-19. (adi,dha)