JEMBRANA – Paska banjir bandang di Sungai Bilukpoh dua bulan lalu, jembatan penghubung antara Desa Penyaringan dan Tegal Cangkring itu mengalami guncangan hebat. Meski tak ditemukan kerusakan pada struktur jembatan, hingga kini jembatan masih layak dilalui kendaraan.
Namun terjangan banjir kemarin membuat sebagian sisi sayap jembatan ambruk tergerus banjir. Demikian pula banjir membawa sedimen hingga menumpuk areal jembatan. Bahkan tumpukan sedimen membuat kolong jembatan menyempit, sehingga bila banjir lagi, dikhawatirkan air naik ke atas jembatan.
Terkait pendangkalan diakibatkan sedimentasi di Jembatan Bilukpoh yang berada di jalur Denpasar-Gilimanuk itu. Balai Pelaksana Jalan Nasional, (BPJN) melakukan pengerukan untuk mengurangi tumpukan di area jembatan hingga radius alur sungai di jembatan itu.
Demikian pada kolong jembatan yang tertutup sedimen juga dikeruk, agar alur sungai lebih dalam dan lebar, sehingga laju air bisa menjadi lebih lancar. Pengerukan dari BPJN melibatkan 4 eskavator berikut alat pemasang tiang besi, termasuk sejumlah pengerahan kendaraan truk, untuk mengangkut material sedimen.
Pengerjaan sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. Termasuk penguatan pada kedua sisi sayap jembatan, juga diperkuat dengan pemasangan tiang baja, serta pemasangan drainase agar air irigasi subak yang berada di sisi utara jembatan, bisa dialirkan melalui drainase. Peninggian tanggul penahan banjir juga dibuat menggunakan urugan sedimen sepanjang sisi alur sungai di areal jembatan tersebut.
PPK 1.2 Cekik – Tabanan, Satker BPJN wilayah Bali AA Yoni Satya Puspa Dewi dikonfirmasi Rabu (7/12/2002) membenarkan adanya pengerjaan pada penguatan Jembatan Bilukpoh.
“Penguatan dimaksud dengan pemasangan baja pada sisi jembatan, ada pemasangan tiang baja berukuran tinggi 25 meter pada sisi kiri kanan jembatan, pengerjaan sudah berjalan beberapa hari lalu, hingga kini masih pengerjaan, diharap bisa segera terselesaikan,” katanya.
Demikian pula kata AA Yoni, pengerukan sedimen juga dilakukan di alur sungai, memang banjir banyak membawa material, menumpuk dan menimbulkan pendangkalan di alur sungai, termasuk di areal jembatan, dan itu sudah dilakukan pengerukan dengan alat berat, termasuk dibuat tanggul serta drainase di areal jembatan itu. (ara,dha)