
DENPASAR – Bali kembali kehilangan satu seniman terbaiknya. Kali ini seniman maestro penari Arja Ni Wayan Murdi berpulang karena faktor usia, Sabtu (5/11/2022) dini hari tadi. Ni Wayan Murdi, -78 tahun- adalah pemeran Mantri Manis yang dikenal memiliki alunan suara manis dalam kesenian khas Arja.
Pihak keluarga Jro Wayan Butuantara yang juga Bendesa Adat Sumerta, Denpasar menjelaskan, karena di desa adat masih ada upacara, saat ini, jenazah almarhum masih dititip di Rumah Sakit Wangaya.
“Kakak saya meninggal di RS Wangaya, Sabtu 5 November 2022, sekitar pukul 03.30 , karena menderita sakit sesak dan faktor usia,” kata Jro Wayan Butuantara, saat dihubungi, Sabtu sore.
Dimata adiknya, sosok kakaknya dikenang sebagai seniman yang konsisten dalam dunia peran seni Arja. “Power vocal benar-benar dijaga betul oleh kakak saya, sehingga di masanya belum ada microphone, suaranya benar-benar kuat dan disegani,” ucapnya.
Butuantara menceritakan, Ni Wayan Murdi adalah putri dari seniman topeng bernama I Nyoman Pugra ( almarhum). Sejak tahun 80-an, Murdi melakoni dunia seni tari hingga akhir ayatnya. “Kakak saya tidak menikah sepanjang hidupnya, beliau menjadi anak angkat, saya sebenarnya adik misan,“ terang Butuantara.
Atas kegigihan kakaknya dalam menekuni dunia Arja, Butuantara menyebut, kakaknya pernah menerima penghargaan dari pemerintah, diantaranya ada Penghargaan Dharma Kusuma dari Pemprov Bali, dan ada beberapa penghargaan lainya.
Menurut rencana, almarhum akan dilakukan pengabenan pada Jumat 12 November mendatang, di Setra Adat Sumerta, Denpasar Timur. “Nanti jenazah akan diambil dari RS Wangaya pada Jumat 11 November dibawa pulang ke rumah, Jl. Kenyeri, No. 72, Banjar Tegal Kualon, Desa Adat Sumerta, Dinas Sumerta Kaja,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sosok seniman Arja Ni Wayan Murdi ( Kelahiran tahun 1945), begitu melambung namanya di era 80-an. Kepiawaiannya memerankan peran Mantri Manis tak tertandingi. Masyarakat penggemar kesenian Arja selalu menunggu aksi pentasnya.
Berkat kemampuannya sebagai penari Arja, Murdi mendapat tawaran bergabung dengan Seka Arja Radio Republik Indonesia (RRI) Denpasar. Peran Mantri Manis begitu melekat pada dirinya. Berkat itu pula dia diangkat menjadi pegawai negeri di radio milik pemerintah itu.
Murdi pun sempat beberapa kali mengadakan lawatan seni di sejumlah negara, di Eropa seperti Prancis, Belanda dan Italia. Bagi Murdi menekuni kesenian Arja bukan semata-mata materi. Baginya, ada kepuasan batin ketika kesenian Arja disukai masyarakat. Selamat jalan Ni Wayan Murdi. (sur)