KLUNGKUNG-Kementerian Kesehatan meminta seluruh apotek dan tenaga kesehatan untuk menyetop sementara penjualan maupun meresepkan obat sirup pada masyarakat. Penyetopan sementara penggunaan obat tersebut setelah ditemukannya kasus gagal ginjal akut pada anak di sejumlah daerah di tanah air.
Guna memastikan obat sirup tidak beredar di Klungkung, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung Anak Agung Gde Anom, menyisir apotek Puskesmas Klungkung I, Senin (24/10). Ia didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ida Ayu Megawati dan Kepala Puskesmas Klungkung I, drg. Ida Bagus Putra Dwipayana langsung menyisir gudang tempat penyimpanan obat.
Anak Agung Gde Anom mengecek stok obat sirup yang tersimpan di Puskesmas Klungkung I. Politisi PDIP ini juga meminta penjelasan penanggung jawab farmasi Puskesmas Klungkung I, Kadek Edi Cahyadi terkait jenis obat sirup yang tidak lagi diresepkan kepada pasien.
Penjelasan Kadek Edi Cahyadi, begitu ada larangan dari Kementerian Kesehatan terkait penyetopan penggunaan obat sirup, pihak puskesmas langsung menindaklanjuti tidak lagi mengeluarkan obat sirup.
“Disini sudah tidak lagi mengeluarkan obat sirup. Ada beberapa stok masih tersisa,tapi kami tetap menunggu instruksi dari kementerian. Meskipun rilis kemarin, hanya tiga jenis obat sirup yang dilarang, kami tetap belum berani mengeluarkan yang lain sebelum ada instruksi resmi,”kata Kadek Edi Cahyadi.
Ketua Dewan Anak Agung Gde Anom mengingatkan Dinas Kesehatan agar melakukan pengawasan secara menyeluruh terutama pengawasan pada apotek, usaha mini market yang menjual obat.
“Jangan sampai kita fokus pada apotek di puskesmas maupun rumah sakit, tapi jebol di tempat lain. Kami minta pengawasannya secara menyeluruh,”tandas Anak Agung Gde Anom.
Dr Ida Ayu Megawati menyampaikan, beberapa langkah yang diambil guna penanganan kasus gagal ginjal akut misterius, Dinas Kesehatan mengumpulkan semua dokter yang buka praktek pribadi, guna mensosialisasikan penyetopan resep obat sirup untuk sementara waktu.
Pemantauan apotek, kata Ida Ayu Megawati terus berjalan bahkan sampai ke Nusa Penida. Menurutnya, semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan menyikapi kasus gagal ginjal akut pada anak.
“(penggunaan sirup) untuk sementara ditunda sampai ada pengumuman resmi dari pemerintah. Pamantauan kami terus berjalan sampai ke Nusa Penida. Hari ini (kemarin) Dinas mengumpulkan para dokter yang buka praktek pribadi,”ujar Ida Ayu Megawati.
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada laporan temuan kasus gagal ginjalakut pada anak di Kabupaten Klungkung.
Sementara itu, salah seorang warga Ni Nengah Noviani mengaku khawatir setelah ada temuan kasus gagal ginjal akut pada anak. Warga asal Desa Satra,Kecamatan Klungkung ini menyatakan tidak berani membeli obat sembarangan.
“Jelas khawatir dengan adanya kasus tersebut. Jadi takut kalau beli obat di apotek,” kata Noviani saat mengantar anaknya berobat di Puskesmas Klungkung I. (yann)