KLUNGKUNG-Pelaksanaan proyek fisik tahun anggaran 2022 di Kabupaten Klungkung, realisasinya sebagian besar molor alias tidak sesuai target.
Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Kabupaten Klungkung melakukan monitoring, Jumat (16/9/2022).
Monev dipimpin langsung oleh Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta ini menyasar proyek di dua Kecamata, Dawan dan Kecamatan Klungkung.
baca jugaAla Ayuning Dewasa 17 September 2022 : Baik Untuk Memulai Membina Persahabatan
Hasil Monev dari tujuh proyek yang dipantau sebagian besar pekerjaan mengalami keterlambatan.
Seperti pembangunan gedung rawat inap interna di RSUD Klungkung. Proyek senilai Rp12,769 miliar lambat mencapai 12,37 persen.
Seharusnya proyek yang didanai dari pinjaman Pemulian Ekonomi Nasional (PEN) sudah terealisasi 43,77 persen, tapi baru terealisasi 31,40 persen.
baca juga : Proyek Pasar Ubud Dikerjakan 24 Jam Nonstop, Target Rampung Akhir 2022
Begitu pula pembangunan gedung perawatan bedah senilai Rp 4,77 miliar dengan target 46,97 persen, namun realisasi 31,54 persen. Proyek ini mengalami keterlambatan sekitar 15,5 persen.
” Pekerjaan fisik di RSUD Klungkung ini harus menjadi perhatian kami karena pembangunannya menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional. Padahal sebelumnya telah dilakukan monev oleh tim dari PT. SMI dan Mabes Polri serta sudah memberikan catatan, namun hingga kini belum ada pergerakan yang signifikan.Saya ingatkan kembali jangan sampai Pemda mengambil keputusan untuk menghentikan pekerjaan ini jika rekanan tidak mampu mengerjakan sesuai instruksi dan harapan kami,” ujar Bupati I Nyoman Suwirta.
baca juga : Ubud Ramai Dikunjungi Wisatawan, Pemilik Vila Naikkan Tarif Sewa
Suwirta juga meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) konsultan pengawas dan pelaksana supaya memperhatikan setiap masukan dari Pemkab.
“Terutama perihal penambahan tenaga pekerja harus segera dilakukan untuk mengejar keterlambatan,” imbuh Suwirta.
Sementara itu, kedua rekanan yang mengerjakan proyek ini yakni PT. Anindya Guna dan CV. Surya Dewata beralasan, keterlambatan disebabkan oleh kurangnya kertesediaan bahan dan tenaga kerja.
baca juga : Canangkan Bali sebagai Provinsi Bebas Emisi, Menteri ESDM Beri Gubernur Wayan Koster Penghargaan
Namun rekanan berjanji
sanggup menyelesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan. Caranya dengan menambah jumlah tenaga kerja dan menyiapkan bahan lebih awal.
Selain meninjau pekerjaan fisik di RSUD Klungkung, Tim Monev juga memantau proyek pembangunan sumur uji/eksplorasi terlindungi D
di Desa Besan, Kecamatan Dawan dengan progres 27 persen dari target 36 persen.
Setali tiga uang, proyek pembangunan Gedung PLUT di Desa Kamasan dengan progres 65,62 persen dari target 68 persen.
Pun termasuk pembangunan Kantor KODIM 1610/Klungkung dengan progres 39 persen dari target 42 persen.
Hanya pembangunan toilet, plaza kuliner dan kios cinderamata di Parkir Goa Lawah dan oembangunan gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah yang sudah melebihi target. (yan)