KLUNGKUNG- Ala ayuning dewasa adalah istilah masyarakat Bali tentang hari baik dan hari buruk berdasarkan perhitungan penanggalan kalender Bali yang berkaitan dengan pelaksanaan upacara yadnya dan kegiatan masyarakat lainnya.
Orang Bali sangat meyakini kegiatan-kegiatan penting lebih-lebih berkaitan dengan upacara adat dan keagamaan, wajib disesuaikan dengan ala ayuning dewasa. Jika salah dalam memilih ala ayuning dewasa, diyakini akan memberikan dampak terhadap pelaksanaan kegiatan upacara adat itu sendiri.
Berikut ala ayuning dewasa yang berlaku untuk Selasa 6 September 2022, dikutip dari laman kalenderbali.org
Ala Ayuning Dewasa,Selasa 6 September 2022
Bojog Turun. Baik untuk menyetem gambelan. (Alahing dewasa 4).
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Geni Rawana. Baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas, bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).
Gni Rawana Rangkep. Baik untuk segala pekerjaan yang mempergunakan api. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 2).
Kala Ingsor. Mengandung sifat/tanda-tanda mengecewakan (Alahing dewasa 3).
Kala Prawani. Tidak baik untuk semua kegiatan, hari ini mengandung pengaruh yang kurang baik. (Alahing dewasa 3).
Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
Kala Tampak. Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).
Macekan Lanang. Baik untuk membuat taji, tumbak, keris, alat penangkap ikan. Tidak baik untuk upacara yadnya (Alahing dewasa 2).
Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).
Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).
Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Suka Pinanggih, Pratiti: Awidya
(yan)