KLUNGKUNG– Nusa Penida membutuhkan daya listrik cukup besar, mengingat kepulauan ini menjadi pusat aktivitas industri pariwisata di Kabupaten Klungkung.
Guna memenuhi kebutuhan listrik di Nusa Penida, saat ini PLN sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Desa Suana. PLTS ini memiliki daya 3,5 mega watt. Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau kemajuan proyek PLTS, Senin (29/8/2022).
Pembangunan PLTS Nusa Penida rencananya akan dijadikan sebagai showcase (percontohan) proyek energi baru terbarukan pada gelaran KTT G20. Moeldoko mengapresiasi PT. Indonesia Power (anak perusahaan PLN) dalam menyediakan listrik bagi masyarakat Nusa Penida dalam kurun waktu yang singkat.
Baca juga : Dewi Klungkung Culinary Jadi Ajang Promosi Kuline dan UMKM, Bupati Suwirta Minta Dilanjutkan
Kebutuhan listrik di Nusa Penida makin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata di daerah kepulauan di seberang Selat Badung itu. Proyek pembangunan PLTS ini ditargetkan selesai pada Oktober 2022.
“Listrik bisa membawa perubahan, karena dengan listrik peradaban manusia dapat berkembang dengan cepat,” ujar Moeldoko.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan listrik seiring perkembangan pariwisata di Nusa Penida. PLTS Nusa Penida diharapkan dapat mendukung pariwisata ramah lingkungan (green tourism) di Kepulauan Nusa Penida.
berita lain : Penuntutan Kasus Laka Lantas Terhenti di Tangan Jaksa, Kajari Akhiri Dengan RJ
Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power, Harlen, menyampaikan latar belakang pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida adalah untuk mendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan mendukung pencapaian komitmen Nasional Determined Contribution (NDC) atau dokumen kontribusi berkaitan dengan pengurangan gas emisi rumah kaca Republik Indonesia tahun 2030.
PLTS Hybrid Nusa Penida adalah teknologi dimana sumber listrik yang dihasilkan dari panel surya bisa digabungan dengan sumber listrik PLN, sehingga kedua system ini bisa saling membackup ketika terjadi kekurangan daya listrik atau pemadaman. PLTS ini dibangun diatas lahan seluas 4,5 hektare (ha).
Harlen menambahkan PLTS ini memiliki beberapa manfaat diantaranya, penurunan pemakaian BBM mencapai 1.596.875 liter/tahun setara dengan Rp19.449.937.500 per tahun. Upaya itu untuk mendukung program Net Zero Emission (nol emisi karbon).
Kurangi Pengangguran, Disperinaker Badung Buka Progam Magang Merdeka
Sebelumnya, Manager PLN UP3 Bali Timur, Andre Pratama Djatmiko bertemu dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Selasa (14/6) lalu. Saat itu Andre Pratama Djatmiko menyampaikan selain PLTS, PLN juga akan membangun jaringan distribusi tegangan menengah untuk mendistribusikan kelistrikan dari PLTS sampai dapat dinikmati oleh masyarakat. Jaringan yang dibangun sepanjang 7,7 kilometer di sepanjang jalan utama dari Suana, Batununggul hingga Desa Kutampi.
Manager PLN Klungkung Komang Tria Aprianta kepada wartawan menyampaikan, saat ini kapasitas daya listrik di Nusa Penida mencapai 10 mega watt yang bersumber dari tujuh unit pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Pemakaian listrik saat puncak kunjungan wisatawan sebelum pandemi Covid-19 mencapai 9,8 megawatt.(yan)