GIANYAR – Dua orang korban yang mengalami luka bakar akibat kompor meledak saat ngaben massal di setra Desa Adat Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, meninggal di RSUP Sanglah, Sabtu (20/8/2022) sore.
BACA JUGA : Kompor Ngaben Massal di Setra Belega Meledak, 9 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Informasi yang dihimpun, dua orang korban meninggal itu adalah tukang kompor Bagus Oscar Horizon (34) dan Kadek Gian Permana Putra (15). Yang memilukan, remaja ini terkena musibah saat prosesi ngaben almarhum ayahnya.
Sementara itu, pihak keluarga almarhum Bagus Oscar Horizon tengah mempersiapkan keperluan upacara. Korban rencana dikremasi di Pundukdawa, Klungkung.
BACA JUGA : Polisi Lidik Penyebab Kompor Ngaben Massal Meledak, 6 Korban Dirujuk ke RS Sanglah
Menurut penuturan sang kakek I Nyoman Regig, korban mengalami luka bakar 98 persen di tubuhnya. “Selama perawatan di RS Sanglah, dia terus merintih kesakitan akibat kepanasan,” kenang I Nyoman Regig saat ditemui di rumah duka di Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
BACA JUGA : Percikan Api Ngaben di Setra Ubud Lalap Bale Piyasan
Bagus Oscar meninggalkan seorang istri dan satu orang anaknya berusia dua tahun. Semasa hidup, almarhum juga bekerja sebagai teknisi di perusahaan Telkomsel.
“Jadi tukang jasa kompor jenazah itu hanya sewaktu-waktu saja dan sudah digeluti selama 20 tahun,”ucap kakak almarhum, Made Surata.
Selama ini, kata Surata, sebelum dan sesudah pembakaran jenazah selalu melakukan pengecekan kompor maupun peralatan lainnya.
“Tidak ada firasat apapun sebelum kejadian. Kemarin itu orderan terakhir setelah sebelumnya di Bayad, Ubud. Setelah pakai di cek, habis pakai di cek agar tidak ada kendala saat dipakai. Kemungkinan peringatan bunyi kompresor penuh tidak terdengar karena sedang hiruknya prosesi,” ujarnya.
Surata menyampaikan permintaan maaf kepada warga yang menjadi korban dalam insiden yang tidak terduga tersebut.
“Kepada korban, krama Desa Adat Selat saya minta maaf sebesar-besarnya karena kurang tahu kenapa sampai bisa seperti ini. Ini pertama kali kami alami,” tuturnya. (jay)