GIANYAR – Puncak ngaben massal di setra Desa Selat Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (19/8/2022) diwarnai kompor meledak.
Ledakan sekitar pukul 19.00 WITA itu mengakibatkan sembilan warga mengalami luka bakar dan dilarikan ke RSUD Sanjiwani.
Peristiwa terjadi saat pembakaran petulangan. Dugaan awal, pemicu ledakan karena kebocoran pada selang gas.
“Ada lilitan kain diduga untuk menutupi selang yang bocor dan jaraknya berdekatan dengan api saat proses pembakaran,”kata seorang warga.
Kobaran si jago merah menyambar sejumlah warga. Bahkan, pemilik kompor I Made Suarta berlarian dengan pakaian yang dikenakannya dipenuhi api.
Warga berjibaku memadamkan kobaran api yang menjilat tubuh para korban.
“Saya sempat menyelamatkan seorang anak. Saya pukul pakai alat seadanya untuk mematikan apinya,” ujarnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke TKP. Warga yang terkena jilatan api dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans PMI.
I Made Suarta saat ditemui di lokasi tidak mengetahui pasti penyebab kompornya meledak.
“Saya tidak tahu situasinya tadi dan tidak menyangka kejadianya bisa seperti ini,” ujarnya dengan wajah panik.
Ia mengaku membawa 10 kompor dan 4 tabung gas ke setra dan sudah dicek sebelum dipergunakan.
“Tabungnya dimodifikasi sehingga ukurannya lebih besar dari tabung gas biasa,”katanya.
Sementara, Kelian Adat I Wayan Suartawan menyebut ada sembilan orang jadi korban. Satu anak berusia 11 tahun, tiga tukang kompor, dan lima krama.
Korban masing-masing Ketut Muliana (49), Ketut Adi Wiranata (32), Gusti Nyoman Gede (60), Kadek Dwi Putra Jaya (32), Gusti Ngurah Pradita (11), Bagus Oscar (34), Gusti Made Budiarta (50), Kadek Gian Permana Putra (15), dan Gusti Ketut Wiriantara (38).
“Korban masih dalam perawatan di rumah sakit,”ucapnya.
Suartawan mengaku tidak mengetahui pasti kronologis kejadian karena tidak berada di setra dan sedang menyiapkan untuk keperluan prosesi ngayut. Ia menyebut ada 60 sawa saat ngaben massal tersebut. (jay)