JEMBRANA – Serangkaian menyambut tahun baru 1444 Hijriah, masyarakat di kampung Loloan Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana, melaksanakan Festival Budaya Loloan.
Festival ini tidak hanya menampilkan suguhan atraksi kesenian, budaya, pencak silat, jajanan kuliner, termasuk prosesi pernikahan dihadirkan di kampung Melayu tersebut.
Festival Budaya Loloan mengambil tema “Melintasi Lorong Boedaja Kampoeng Loloan” mengajak masyarakat bernostalgia akan tradisi khas masyarakat Loloan tempo dulu.
Festival dibuka Sabtu (30/7/2022) oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Bupati Tamba sangat mengapresiasi terselenggaranya festival kampung Loloan ini.
Menurutnya Festival ini selain memperkenalkan tradisi tempo dulu kepada generasi muda dan masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya loloan beserta sejarah panjangnya.
Bupati Tamba sangat apresiasi kegiatan ini, berbagai berbagai atraksi yang disuguhkan oleh anak-anak muda Loloan.
“Apa yang sudah dilakukan dan dirancang melalui panitia festival bersama kaling, dapat saya acungi jempol,” kata Bupati.
Bupati Tamba sangat senang dengan konsep festival yang ditampilkan sehingga menarik perhatian banyak masyarakat untuk datang menyaksikan festival ini.
“Cara menampilkan, memvisualkan kehidupan Loloan di jaman lama itu sangat dapat,” pujinya.
Tidak hanya warga di Jembrana yang menikmati festival ini, masyarakat luar Bali, dari Padang, Lampung, Sampit bahkan dari Malaysia juga nampak hadir di Loloan.
Ketua Panitia Festival Budaya Loloan, Ainur Rofiqi menerangkan penyelenggaraan Festival Budaya Loloan, mengusung konsep Loloan Djaman Lame ini adalah kali keempat. Sebelumnya sempat tertunda karena pandemi Covid-19.
“Sebelumnya 2017-2018 pelaksanaannya secara swadaya. Di tahun 2019 pelaksanaan didukung Pemkab Jembrana. Alhamdulilah, tahun 2022 dengan penuh kebahagiaan kami dapat melaksanakannya dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jembrana,” jelasnya.
Untuk pelaksanaan festival 2022, disebutkan waktunya selama tiga hari 29 sampai 31 Juli 2022. Dengan menampilkan 18 stand pameran.
“Festival Budaya Loloan Djaman Lame. Dimana diawali pawai obor, parade sepeda onthel keliling kampung. Dilanjutkan atraksi budaya di stan yang telah disiapkan hal ini sebagai langkah menjaga tradisi dan warisan datuk moyang Loloan,” paparnya.
Ainur Rofiqi menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Jembrana sehingga festival ini dapat dilaksanakan kembali.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang mensupport kegiatan para pemuda di Loloan ini dari awal hingga akhir, kepada dinas, para tokoh dan masyarakat Loloan pada umumnya yang ikut bersama-sama mensukseskan acara ini,” tutupnya. (ara,dha)