KUTSEL – Disabilitas menjadi isu yang ditawarkan Civil 20 (C20) untuk dibahas dalam G20. Karena hal tersebut dipandang sangat penting, guna memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Dalam C20, isu disabilitas dirangkaikan menjadi satu kelompok kerja dengan isu kesetaraan gender. Kedua isu tersebut akan dibahas kembali dalam sebuah pertemuan rangkaian C20, di Nusa Dua, pada Rabu (20/7/2022).
Khususnya soal disabilitas, Risnawati Utami selaku Founder and Disability Rights Advisor of OHANA Indonesia mengungkapkan, tidak ada alasan bagi para anggota G20 untuk tidak melaksanaan hak penyandang disabilitas dalam konteks kebijakan nasional atapun internasional. Karena pada prinsipnya, semua negara yang telah meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (CRPD), wajib untuk melaksanakan hak penyandang disabilitas.
Menurut dia, akan timbul sebuah kerugian ekonomi yang besar kalau tidak mengimplementasikan komitmen CRPD. Bahkan kata dia, beberapa negara telah memberikan pernyataan ataupun statistiknya. “Ini tidak main-main,” sebutnya, Selasa (19/7/2022).
Ketika negara bisa mengimplementasikan CRPD, maka menurut dia dapat meningkatkan produk domestik bruto (GDP) negara bersangkutan sebanyak 1 hingga 7 persen. Dia menegaskan itu bukanlah hal yang muluk-muluk, karena sudah ada contoh negara yang melakukannya.
“Banyak negara melihat kelompok disabilitas itu sulit untuk diberikan pendanaan. Karena membutuhkan dana yang besar dan akan merugikan negara. Itu adalah persepsi yang salah. Karena ketika megara itu mengadopsi inklusi policy tentang disabilitas, tentu GDP-nya akan naik. Jadi kenaikannya itu berbanding lurus,” sebutnya.
Selama ini, kata dia, pemerintah cenderung memiliki pemikiran yang berbanding terbalik. Padahal katanya sudah ada riset yang memberikan bukti. “Menurut saya ini penting untuk mulai dipelajari dan diambil sebagai komitmen secara global. Dan saya pikir, ini akan justru bisa mengurangi kemiskinan kelompok disabilitas,” tegasnya.
Dia pun kembali menegaskan bahwa disabilitas adalah isu yang penting untuk dijadikan prioritas dalam C20 ataupun G20. Disabilitas, sambung dia, adalah isu cross cutting yang berkorelasi dengan isu-isu lain dalam pergerakan sosial di tingkat global. (adi/jon)