JEMBRANA – Kasus gigitan anjing di Kabupaten Jembrana, terbilang tinggi. Catatan Bidang Keswan dan Kesmavet, di Dinas Pertanian dan Pangan. Di bulan Mei terjadi 31 kasus, sedangkan memasuki awal Juni, 8 kasus.
Sayangnya, tingginya angka kasus gigitan anjing rabies, tidak dibarengi ketersediaan vaksin yang memadai. Bahkan stok vaksin rabies kosong. Kekosongan vaksin sudah berlangsung selama dua pekan terakhir, belum ada kiriman dari Pemprov Bali.
Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana Wayan Widarsa dikonfirmasi Selasa (14/6/2022) mengakui kosongnya ketersedian vaksin rabies se-Jembrana.
“Kami tidak bisa bekerja, mulai sekitar 2 minggu lalu dikarenakan vaksin rabies kosong. Untuk vaksinasi rabies, belum bisa kita jalankan karena vaksin rabies habis,” jelasnya.
Lantaran vaksin kosong, kegiatan dilakukan sebatas sosialisasi dampak rabies terutama di wilayah zona merah, berikut pengambilan sampel gigitan anjing ke lokasi.
Dikatakan Widarsa, kemarin ada 4 kasus gigitan anjing di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Mendoyo, melalui pengambilan sampel dan hasil laboratorium. “Untungnya hasilnya semua negatif,” terangnya.
Widarsa menambahkan, untuk kasus anjing rabies di bulan Mei mencapai 31 ekor, sedangkan bulan Juni, terhitung 1 sampai 9 Juni 2022 mencapai 8 ekor. (ara,dha)