KLUNGKUNG- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar, melakukan pengecekan 21 sampel makanan untuk buka puasa atau takjil di Kabupaten Klungkung, Bali Senin (25/4/2022). Hasilnya ?
Petugas BBPOM melakukan pengecekan diawali dari Desa Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung. Di lokasi tersebut, petugas membeli 10 macam makanan seperti kerupuk dan aneka jajanan berwarna cerah yang dicurigai mengandung bahan berbahaya.
Petugas BBPOM bersama Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta lalu melanjutkan pengecekan ke Pasar Senggol. Mereka bersama-sama membeli makanan di Pasar Senggol Kota Semarapura.
Satu persatu pedagang dijajaki, dan petugas hanya membeli makanan yang diduga mengandung bahan makanan berbahaya seperti pewarna textil seperti Rhodamin B, pengawet seperti boraks atau formalin, dan pegembang yang tidak diperuntukan untuk makanan.
“Ada 21 sampel makanan yang kami ambil di Kampung Gelgel dan Pasar Senggol Klungkung. Dari hasil pemeriksaan lab, tidak ada mengandung bahan kimia berbahaya,” tandas Kepala BBPOM I Made Bagus Gerametta.
Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten keenam yang dilakukan pengujian takjil atau makanan berbuka puasa. Menurutnya dari semua daerah yang disambangi tahun ini, tidak ada makanan yang ditemukan mengandung bahan berbahaya seperti pewarna textil seperti Rhodamin B, pengawet seperti boraks atau formalin, dan pegembang yang tidak diperuntukan untuk makanan.
“Jikapun nanti ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya, kami akan lakukan pembinaan,” katanya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang ikut memantau pengujian sampel makanan itu, berharap agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara teratur dan bekelanjutan. Sebab, hal ini menyangkut kesehatan masyarakat
“BBPOM kami harap melakukan ini tidak hanya saat bulan puasa, tapi secara terjadwal dan berkelanjutan,” demikian Suwirta. (yan)