BANGLI – Bawaslu Kabupaten Bangli menggencarkan sosialisasi untuk membangun kesadaran akan pentingnya peran masyarakat terlibat aktif dalam setiap tahapan Pemilu.
Kali ini, Bawaslu Bangli menyasar kawula muda dari pelajar SMA dan sekaa teruna teruni.
“Siswa siswi SMA dan beberapa seka teruna teruni yang ada di Kabupaten Bangli menjadi peserta sosialisasi pengawasan partisipatif,” kata Anggota Bawaslu Bangli, I Nengah Muliarta di sela-sela sosialisasi yang digelar di Hotel & Restoran Segara Kintamani, Jumat, 29 Oktober 2021).
Menurut Muliarta, generasi muda memiliki lebih banyak waktu dibandingkan generasi yang relatif lebih tua untuk bisa menggetok tularkan jiwa pengawasan kepada masyarakat. Bawaslu hadir dihadapan anak-anak muda untuk memberikan pemahaman akan pentingnya peran masyarakat dalam proses demokrasi.
“Kami berharap para generasi muda ini bisa ikut berpartisipasi dalam pengawasan Pemilu dan juga menggetok tularkan kepada lebih banyak masyarakat lagi, mulai dari keluarga terdekat hingga teman di wilayah mereka masing-masing,” harapnya.
Sementara, di hadapan peserta sosialisasi, anggota Bawaslu Provinsi Bali, I Wayan Widyardana Putra menyampaikan, Bawaslu mempunyai tugas sangat luas, tapi terkendala keterbatasan personel sehingga membutuhkan peran masyarakat dengan tujuan dapat menjangkau hingga ke seluruh pelosok wilayah melalui pengawas partisipatif yang dibangun.
Menurutnya, di setiap perhelatan politik harus ada partisipasi masyarakat. Bukan hanya sebatas datang ke TPS saja, tapi juga ikut aktif mengawal setiap proses tahapan Pemilu.
Bawaslu ingin menyadarkan setiap insan di masyarakat bahwa Pemilu itu tidak eksklusif.
“Artinya, Pemilu itu bukan hanya milik penyelenggara Pemilu atau peserta Pemilu saja, melainkan milik seluruh rakyat. Jadi, masyarakat harus paham, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak,”ungkapnya.
“Jangan sampai Ketika proses elektoral yang terjadi setiap lima tahun ini, hak masyarakat dimainkan oleh orang yang berkepentingan sesaat yang mengakibatkan proses pemilu terciderai,” imbuh Widyardana Putra yang juga Kordiv Pengawasan Bawaslu Bali ini.
Kehadiran Bawaslu saat ini sebenarnya untuk menanamkan kecintaan masyarakat terhadap proses Pemilu itu sendiri. Ketika cinta kepemiluan sudah ada dalam setiap insan, maka kepedulian masyarakat akan muncul dan partisipasi mayarakat terhadap Pemilu akan semakin bertambah.
“Harus ditanamkan dalam diri. Ketika masyarakat tersadarkan, maka partisipasi akan meningkat, dan Pemilu yang luber jurdil akan terwujud,”tandasnya. (arn)