KLUNGKUNG- Hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Klungkung, sehari penuh, Sabtu 11 September 2021, mengakibatkan tiga banjar di Dusun Bingin, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan terendam banjir.
Tiga banjar yang terendam banjir parah seperti Banjar Pancingan, Banjar Mangis dan Banjar Anyar.
Banjir terjadi sekitar pukul 23.00 wita disaat sebagian besar warga dalam kondisi istirahat malam. Ketinggian air mencapai 1,5 meter. Banjir disebabkan karena air Sungai Candi Gara meluap ditambah saluran irigasi banyak jebol.
Sehingga aliran air menjadi satu menerjang ketiga banjar yang dihuni 200 kepala keluarga. Sontak membuat warga kaget, kulkul (kentongan) pun dibunyikan sebagai tanda terjadi bencana.
Ratusan warga mengungsi ke Balai Banjar Pancingan. Sebagian dari mereka terpaksa dievakuasi dengan perahu karet oleh petugas BPBD. Ratusan sepeda motor warga terendam banjir, kasur dan peralatan rumah tangga milik warga banyak hanyut.
Tembok rumah warga ikut jebol. Termasuk ratusan ternak ayam banyak mati akibat terendam banjir. Tidak ada korban jiwa maupun warga yang hilang akibat banjir tersebut.
Air berangsur-angsur mulai surut Minggu 12 September 2021 sekitar pukul 05.00 wita. Warga pun kembali ke rumah masing-masing guna membersihkan rumah mereka.
“Tinggi air mencapai leher orang dewasa. Saya sampai panik. Kulkul bulus, semua warga mengungsi ke balai banjar,” ungkap salah seorang warga Nengah Mangku Sirna.
Menurut pria paruh baya asal Banjar Pancingan ini, bencana kali ini yang paling parah.
“Warga Pancingan langganan banjir setiap kali hujan deras. Tapi banjir kali ini yang paling parah,” katanya.
Kepala Dusun Bingin, Nyoman Sudasna mengungkapkan, warga yang mengungsi dan terdampak bencana banjir tersebut berjumlah sekitar 200 KK.
” Banjir baru surut sekitar jam 5 pagi, saat hujan mulai reda,” jelasnya.
Akibat bencana ini banyak warga mengalami kerugian material, mulai dari tembok rumah mereka yang roboh, serta kendaraan yang mati akibat tergenang banjir. Bahkan ada pula peternak yang ratusan ekor ayam petelurnya mati akibat terendam banjir.
” Kami masih melakukan pendataan dampak dari musibah banjir ini,” demikian Sudasna. (yan)