KLUNGKUNG- Kepulauan Nusa Penida selama ini dikenal sebagai daerah pariwisata. Nusa Penida merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di tanah air yang sudah mendunia dan menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara juga wisatawan domestik.
Meski pariwisata saat ini mati suri akibat dampak pandemi Covid-19, tetapi tidak menyurutkan keinginan Pemkab Klungkung menata kepariwisataan di Nusa Penida. Sebab, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berkeinginan Nusa Penida bisa menjadi titik ungkit pembangunan di Kabupaten Klungkung.
Nusa Penida tidak saja berkontribusi dari sektor pariwisata, Nusa Penida memiliki potensi dari sektor kelautan, peternakan dan perkebunan. Khusus kepariwisataan, Bupati Suwirta melihat sektor ini belum memberikan kontribusi maksimal. Karena objek wisata di Nusa Penida selama ini ‘dijual’ murah kepada wisatawan.
Padahal jika melihat keindahan alam yang ditampilkan Nusa Penida dan kepuasan pelancong tidak sebanding dengan retribusi yang mereka bayarkan. Selama ini, begitu wisatawan menginjakkan kaki di daratan Nusa Penida hanya membayar retribusi Rp 25.000. Mereka sudah bisa sepuasnya menikmati keindahan di semua objek wisata.
“Terkesan remeh dan murah potensi yang dimiliki Nusa Penida. Hitung-hitungan antara pendapatan (retribusi) dengan kepuasan yang didapat wisatawan tidak sebanding. Makanya kebijakan kedepannya, saya akan menyiapkan kebijakan one gate one destination (satu pintu satu tujuan). Setiap destinasi bakal dikenakan retribusi. Tentu harus diikuti dengan membuat setiap destinasi dengan kondisi baik,” tandas Bupati I Nyoman Suwirta, Selasa (24/8).
Selain itu, bupati juga bakal menyiapkan regulasi sebagai pondasi kebijakan yang akan dijalankan. Kebijakan ini dinilai sebagai salah satu upaya efektif untuk mendongkrak peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klungkung naik 100 persen. Bupati Suwirta sendiri sejak awal menduduki kursi bupati, menjanjikan PAD Klungkung naik 100 persen selama kepemimpinannya.
Ia tidak sekedar mengejar PAD, lebih dari itu Suwirta melihat dengan fasilitas yang mendukung, ia yakin wisatawan akan berlama-lama di Nusa Penida.
“Kalau wisatawan sudah mau menginap lama di Nusa Penida, pasti membawa multiplier effect (efek pengganda). Pelaku pariwisata bisa berkembang, masyarakat bisa ikut menikmati dampaknya,” ujarnya.
Saat ini Pemkab Klungkung sedang menyiapkan, visual potensi wisata di Nusa Penida, perencanaan penataan 11 objek wisata di Nusa Penida, hingga pengusulan anggaran ke Pemerintah Pusat. Objek yang akan ditata diantaranya Pantai Atuh dan Tanjung Juntil , Diamond Beach, Pantai Kelingking.
Pantai Pasih Uug/ Broken beach, Angel Billabong, Pantai Tembeling, Pantai Gamat, Pantai Pandan dan Bukit Teletubbies. Bupati Suwirta menargetkan tahun 2023, kebijakan ini sudah siap dijalankan. (yaan)