DENPASAR – Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengapresiasi sinergitas antara Fakultas Kedokteran UNUD, Satgas Covid-19 Provinsi Bali, Palang Merah Indonesia (PMI) Bali, RSUP Sanglah dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Bali untuk melaksanakan donor darah terapi plasma konvalesen yang nantinya akan digunakan untuk berbagi kepada sesama, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini disampaikan saat Meninjau sekaligus memberikan semangat bagi pendonor darah di gedung Cakra Vidya Usadha Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Rabu 21 Juli 2021.
Melihat kondisi saat ini yang menunjuk Covid-19 naik, angka kasus baru meningkat, tekanan kepada rumah sakit meningkat akibat pasien yang dirawat juga mengalami peningkatan.
“Karena yang dirawat juga tinggi sehingga kebutuhan darah dan plasma konvalesen semakin meningkat, sehingga Fakultas Kedokteran UNUD secara kooperatif dan terpadu menggalang sekaligus membangun kolaborasi dengan elemen terkait untuk melakukan kegiatan donor darah (plasma konvalesen dan donor darah biasa) untuk menolong dan membantu sesama yang membutuhkan dan tentunya masih berada di rumah sakit,” ungkap Sekda Dewa Indra.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya menambahkan, tingginya angka pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di seluruh Kabupaten/ Kota se-Bali juga mendapat perhatian dari pemerintah.
“Di Bali ada sekitar 5000 lebih yang melaksanakan isolasi mandiri. Penyaluran obat gratis paket dari pusat langsung di koordinir TNI dan paket obat I, II dan III ini dikirim dari pusat kesehatan TNI kepada KODAM IX Udayana (KesDAM). Paket-paket obat ini diberikan dan salurkan kepada mereka yang menjalani isolasi mandiri di Kabupaten/ Kota yang dipusatkan baik di hotel dan desa serta kecamatan,” ungkap Kadis Kesehatan Provinsi Bali.
Sampai saat ini obat gratis bantuan dari pusat yang sudah di distribusikan di seluruh Bali sebanyak seribu empat ratus (1400) paket obat untuk mereka yang OTG atau bergejala ringan.Penyaluran obat ini sesuai nya adalah dilakukan oleh KODAM IX Udayana kemudian diserahkan kepada BABINSA yang di awasi oleh Satgas Gotong Royong Desa Adat dan Puskemas setempat. Setelah obat-obat ini diserahkan kepada pasien OTG yang isolasi mandiri akan dilanjutkan untuk di monitor oleh puskesmas melalui tele medicine yang di koordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi.
Diantara puluhan pendonor plasma konvalesen dan pendonor darah biasa terdapat salah satu residen THT pertama, dr. Endi ananda yang melaksanakan donor plasma konvalesen, hal ini tentu saja memberi semangat baru bagi mereka yang memberikan pertolongan bukan hanya dari ilmu pengetahuan saja, tetapi juga bersedia memberikan darahnya untuk menolong orang lain yang membutuhkan.
Dengan dilaksanakannya donor plasma konvalesen ini diharapkan mampu memberikan pertolongan bagi mereka (pasien terinfeksi Covid-19 bergejala) untuk cepat kembali pulih. Jumlah kebutuhan plasma konvalesen akan disesuaikan dengan jumlah pasien yang dirawat dan menjalani karantina di rumah sakit. (arn)