BULELENG – Kaget bukan kepalang kalau tidak mau disebut syok, sempat dialami Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabaghumas) DPRD Kabupaten Buleleng, Made Supartawan saat divonis positif terinfeksi corona desiese virus (Covid-19) atau terkonfirmasi. Sesuai saran dari Tim Medis Satuan Tugas Percepatan Penanganan (Satgas-PP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, mantan Camat Busungbiu ini langsung menjalani isolasi bersama sejumlah anggota dewan Buleleng yang juga dinyatakan terkonfirmasi.
“Saya sempat syok juga saat dinyatakan terkonfirmasi, sesuai hasil test swab. Daripada beresiko terhadap keluarga, saya langsung mengikuti arahan dari Satgas Covid-19 untuk menjalani isolasi,” ungkap Supartawan, Jumat (11/12/2020) saat menggeber testimoni Penyintas Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Yang menarik, kata Supartawan yang juga sempat menjabat sebagai Kabaghumas Setda Buleleng ini, sebelum berangkat ke Hotel Ibis Denpasar untuk menjalani isolasi, salah seorang wartawan Kardian Narayana menelpon menyarankan agar minum ramuan, semacam jamu Daun Pohon Intaran.
“Karena panik, teleponnya saya tidak jawab, kemudian pesan whatsapp baru saya baca setelah tiba ditempat isolasi. Sehingga, satu botol ramuan daun intaran yang diberikan Cotek (nama panggilan Kardian,red) masih tergantung di pintu gerbang rumah. Sampai, saya pulang setelah menjalani isolasi selama tujuh hari,” ujarnya.
Ternyata, kata Supartawan, Jamu Intaran yang dititipkan bermanfaat untuk meredakan infeksi Covid-19.
“Hal ini saya tahu dari pasien asal Karangasem yang sama-sama menjalani isolasi di Hotel Ibis Denpasar,” terangnya.
Cerita tentang khasiat Jamu Intaran, lanjut Supartawan, langsung mengingatkannya pada telepon dan pesan whatsapp dari Kardian.
“Saat itu, kami sarapan pagi di hotel, kemudia saya tanya rekan dari Karangasem itu, kapan pulang. Dia jawab hari ini, padahal baru dua hari isolasi. Kemudian, saya tanya punya resep apa kok bisa test swabnya positif, ternyata dia jawab minum jamu intaran pak,” ungkapnya.
Jawaban yang membuat kaget, sekaligus mengingatkan titipan Jamu Intaran dirumah, langsung dicoba.
“Sebelum pulang ke Karangasem, saya dikasi sisa Jamu Intaran, dan saya coba pada hari ke empat kalau tidak salah. Kemudian, test swab masih positif, dan test swab sekali lagi pada hari ke enam, hasilnya negatif sehingga bisa pulang,” tandasnya.
Setiba di rumah, sebotol Jamu Intaran yang masih tergantung di pintu gerbang langsung diamankan.
“Ramuan jamu dari Situs Julah menurut rekan wartawan itu, saya simpan dan minum setiap tiga hari sekali,” pungkasnya.(kar)