TABANAN -Pemerintah Kabupaten Tabanan memiliki konsep sendiri new normal. Konsep new normal ala Tabanan ini yakni menuju Tabanan aman dan produktif. Aman yakni penerapab protokol kesehatan tetap prioritas dengan wajib penggunaan APD, dan tetap produktif secara ekonomi meski di tengah pandemi Covid19. Konsep Tabanan aman dan produktif atau new normal versi kabupaten Tabanan inipun disampaikan Ketua Harian gugus tugas percepatan penanganan (GGTP) Tabanan I Gede Susila dalam rapat kerja virtual bersama dengan jajaran Komisi I dan Komisi IV DPRD Tabanan, Jumat (10/72020).
Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga saat membuka rapat kerja mengatakan, saat ini pemerintah Propinsi Bali sudah mulai menerapkan new normal untuk sejumlah item salah satunya kegiatan perdagangan (pasar tradisional). Terkait hal itu, kalangan Dewan Tabanan ingin mengetahui sejauh mana kesiapan kabupaten Tabanan untuk mengimplementasikan new normal tersebut. “Mengingat kasus transmisi lokal belakangan ini masih menunjukkan tren peningkatan,” katanya.
Ketua Harian GTPP Tabanan yang juga Sekda Tabanan I Gede Susila dalam pemaparannya mengakui kasus transmisi lokal di kabupaten Tabanan terus ada penambahan, bahkan berstatus zona kuning, karena rata-rata penambahan pasien terpapar Covid19 terjadi setiap hari. Dengan kondisi saat ini penerapan new normal tidak semata-mata aktivitas masyarakat menjadi normal seperti sebelumnya, namun lebih diperketat dalam disiplin protokol kesehatan, tanpa membatasi gerak masyarakat untuk tetap produktif di masa Covid. “Disiplin penerapan protokol kesehatan ini yang terus kita awasi bersama untuk menekan angka kasus transmisi lokal, bahkan kami di eksekutif membentuk satuan tugas di tiap OPD yang nantinya melakukan pengawasan silang, misalnya saja Bapelitbang mengawasi kelengkapan sarana prasarana dan pelaksanaan protokol kesehatan di BKPSDM, atau Dinas Sosial mengawasi Disperindag, jadi saling evaluasi,” terangnya.
Kepala Bapelitbang Tabanan IB Wiratmaja menambahkan, penerapan new normal di kabupaten Tabanan memang lebih diarahkan pada konsep menuju Tabanan Aman dan Produktif. Semua OPD bergerak dengan konsep tersebut. Misal di perkantoran ada kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan penyemprotan desinfektan 4 jam sekali, membatasi pintu keluar masuk, penyediaan sarana tempat cuci tangan, pembatasan social distancing, wajib masker, penyiapan petugas cek suhu tubuh serta meminimalisir kontak dengan layanan masyarakat. Begitupun untuk dibidang kesehatan, Puskesmas disetiap kecamatan diminta menyediakan konseling secara virtual pada jam tertentu. Serta promosi dibidang pariwisata juga bisa melalui virtual. “Seluruhnya harus bergerak, setelah siap barulah bisa dilounching pimpinan terkait dengan Tabanan Aman dan Produktif,” tegas Wiratmaja.
Sementara itu dari pihak legislatif, Gusti Nyoman Omardani meminta aturan yang dibuat nanti untuk diterapkan ke seluruh komponen masyarakat, diminta disediakan sanski. Hal itu dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat. “Kalau tidak ada sanksi bisa saja masyarakat kurang disiplin,” tegasnya.
Ditegaskan, sosialasi menyangkut adanya tatanan era baru ini lebih digemakan. Terutama protap yang dijalankan harus disosialiasikan kepada masyarakat. “Jangan sampai tidak disosialiasikan agar masyarakat tidak mengaggap tatanan era baru adalah situasi yang sudah normal,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan I Gede Purnawan. Bahwa antara peraturan dan pengaplikasian harus jalan. Jangan sampai hanya di aturan saja mantap tetapi pelaksananya kurang. “Pada intinya protokol kesehatan di pasar dan toko modern harus dijaga ketat. Eksekutif dan Legislatif harus amankan masyarakat secara ekonomi tetapi keamanan dari penyebaran virus harus selalu diantisipasi,” tegasnya.
Sementara itu , dari data GTPP Covid-19 Tabanan sampai Jumat (10/7/2020) ada delapan pasien dinyatakan sembuh. Namun demikian ada lima pasien positif baru dan tiga diantaranya klaster keluarga. Saat ini ada 34 pasien masih dirawat dan 63 sembuh serta satu orang meninggal. Secara kumulatif, jumlah pasien terkonfirmasi positif sudah mendekati angka seratus, tepatnya 98 orang. (jon)