
JEMBRANA-Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana, Sabtu (04/7/2020) mulai mendistribusikan bantuan logistik bagi warga peserta karantina di Banjar Munduk, Desa Kaliakah Kecamatan Negara. Bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari, menyusul kebijakan gugus tugas mengisolasi banjar selama 14 hari kedepan, paska 5 warganya terpapar Covid-19.
Bantuan yang diserahkan ketua gugus tugas Jembrana sekaligus Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617/Jembrana Letkol. Kav. Djefri Marsono Hanok. Adapun bantuan berupa beras , mie instan, minyak goreng, gula pasir serta telur ayam, untuk kebutuhan selama masa karantina atau 14 hari kedepan. Selain logistik untuk warga karantina, juga diserahkan alat APD bagi jajaran perangkat desa dan adat yang akan bertugas menyalurkan berbagai bantuan kepada warga selama karantina banjar berlangsung.

Kepala Dinas Sosial I Made Dwipayana menjelaskan, sebanyak 292 KK serta 990 jiwa warga asal Banjar Munduk akan diberikan bantuan. Sumbernya dari Belanja Tak Terduga APBD Perubahan Jembrana tahun 2020. Dijelaskan mantan Dirut RSU Negara ini, bantuan yang diberikan disesuaikan dengan jumlah jiwa dalam 1 KK. Jadi nilai bantuan berbeda- beda jumlahnya. “Contohnya untuk beras kami salurkan per orang mendapat 5 kg beras selama 14 hari. Jika dalam 1 KK itu terdapat 2 orang akan mendapatkan beras 10 kg. Sedangkan khusus telur , karena sifatnya tidak tahan lama , kami salurkan bertahap,” papar Dwipayana.
Sementara Bupati Jembrana I Putu Artha berharap seluruh warga peserta karantina disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa karantina berlangsung. Ia berharap, seluruh tahapan karantina bisa diselesaikan dengan baik, guna memutus penyebaran virus di Kaliakah khususnya di Banjar Munduk. “Kita semua berharap seluruh tahapan karantina dapat terselesaikan dengan baik dan dijalankan penuh disiplin. Bantuan logistik ini, selain membantu memenuhi kebutuhan dasar warga, juga agar mereka fokus menyelesaikan masa karantinanya sesuai protokol kesehatan. Jadi saya juga sudah perintahkan jajaran aparat didesa,adat disokong TNI/ Polri untuk melakukan pengawasan,” tegasnya.
Untuk itu, agar pelaksanaan karantina nanti tidak sia-sia , Bupati Artha meminta kesadaran warga untuk mematuhi seluruh tahapan karantina serta protokol yang ditetapkan. “Kita semua tentu tidak berharap hal ini sampai terjadi, karena dengan memilih opsi karantina berarti ada sejumlah pembatasan. Baik itu aktivitas ekonomi, sosial , adat serta sektor produktif lainnya . Namun ini semua kita upayakan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus sekaligus melindungi warga , tidak hanya dilingkup desa Kaliakah saja tapi warga Jembrana keseluruhan,” tandasnya.
Bupati Artha juga berharap penyaluran logistik dikerjakan secara serius dan merata sehingga seluruhnya tersalurkan dan seluruh warga menerima. “Sebaik baiknya kita bekerja pasti ada kekurangan. Karena itu, segera sampaikan apabila ada kekurangan , jangan ribut- ribut. Saatnya kita sinergi bersama saling membantu agar kondisi ini cepat selesai,” tandasnya.
Selain karantina banjar yang sudah berlangsung dihari kedua, warga banjar Munduk juga sudah dirapid test secara massal dibagi menjadi 4 tempek.Jubir gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jembrana dr. I Gustu Agung Putu Arisantha mengatakan sebanyak dari 990 warga sebanyak 238 warga belum mengikuti rapid test. Rapid test susulan nanti direncanakan digelar pada hari Senin esok diikuti warga yang belum mengikuti rapid test pada tahap pertama. Sehari sebelumnya diempat tempekan banjar Munduk digelar rapid tes dengan melibatkan 762 warga, enam warga hasilnya dinyatakan reaktif. (ara)