BULELENG – Berbagai aspek yang mungkin terdampak Pandemi Covid-19, mendapat perhatian khusus Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng. Selain pasar, objek pariwisata dan pusat keramaian lainnya, salah satu eksponen penting dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Buleleng juga memberikan perhatian terhadap sekolah.
“Dalam hal pecegahan dan penanganan Pandemi Covid-19, selain pasar, objek pariwisata serta pusat keramaian, kita juga harus peduli terhadap sekolah maupun kampus, sebagai tempat berkumpulnya civitas akademika untuk kegiatan pendidikan,” ungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, Minggu (7/6/2020) usai memantau musibah kebakaran TPA Bengkala.
Memperhatikan informasi aktifitas belajar mengajar pada sejumlah negara dan kajian mitigasi, upaya sterilisasi Wiata Mandala Sekolah sebelum dibukanya aktivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) wajib dilakukan. “Upaya sterilisasi sarana prasarana pendidikan sekolah, dilakukan dengan desinfeksi atau penyemprotan desinfektan terhadap sarana prasarana yang bisa menjadi media tumbuh kembang virus corona,” jelasnya.
Setelah desifeksi serentak, upaya sterilisasi ini wajib dilakukan secara berkala oleh pihak sekolah sesuai protokol kesehatan. “Hal ini penting, agar siswa maupun guru serta orang tua siswa tidak was-was terhadap aktifitas di sekolah,” tegas Suadnyana seraya menambahkan pihak sekolah juga wajib menerapkan protokol kesehatan lainnya seperti, penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak serta perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS). (kar)