BADUNG – Kebijakan hilirisasi pada sektor perikanan dan kelautan akan memberikan dampak positif melalui peningkatan harga produk, pengembangan industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja, dan adopsi teknologi serta mendukung ketahanan pangan.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Sektor Perkebunan, Kelautan, Perikanan dan Kehutanan Tahun Anggaran 2024 di Kuta Beach Heritage Hotel, Badung, Kamis (4/7/2024).
“Sektor hilirisasi yang strategis bagi kami di Bali adalah sektor kelautan dan perikanan. Untuk sektor kelautan dan perikanan ini, komoditas yang strategis di Bali yakni udang. Di Bali tambak udang cukup banyak. Kemudian ikan tuna. Cakalang dan tuna yang telah di ekspor dan dikonsumsi. Selain itu juga rumput laut dan garam menjadi potensial di Bali,” ungkapnya.
Potensi yang besar tersebut, sebagian besar diekspor dalam bentuk utuh beku dan segar, sedangkan dalam bentuk olahan masih relatif sedikit, disamping besarnya ekspor dalam bentuk ikan utuh juga rantai pasok di hulu belum berjalan dengan baik, sehingga banyak tangkapan nelayan tidak dapat sampai ke industri pengolahan dengan mutu yang baik.
Sekda Dewa Indra juga mengucapkan terima kasih atas dilaksanakannya Rapat Koordinasi Daerah Kajian Hilirisasi di Provinsi Bali yang diharapkan mampu memberikan masukan, saran serta usulan yang perlu dilakukan oleh pemerintah yang pada akhirnya bisa kita dorong sektor kelautan dan perikanan di akselerasi secara maksimal.
“Kebijakan hilirisasi pada sektor perikanan dan kelautan harus dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Sehubungan dengan hal tersebut, kami berharap acara ini dapat menghasilkan rumusan kebijakan hilirisasi investasi strategis khususnya pada sektor perikanan dan kelautan yang dapat digunakan bagi pemerintah dalam pengembangan sektor perikanan dan kelautan,” imbuhnya.
Sementara itu, Staf Khusus Bidang Hubungan Komunikasi Kelembagaan Kementerian Investasi, Arnanto Nurprabowo menyampaikan Rapat Koordinasi ini merupakan rangkaian dari beberapa rapat koordinasi yang diselenggarakan Kementerian Investasi dalam rangka menyusun kajian Hilirisasi tahun 2024
Kebijakan hilirisasi pada sektor perikanan dan kelautan akan memberikan dampak positif melalui peningkatan harga produk, pengembangan industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja, dan adopsi teknologi serta mendukung ketahanan pangan.
“Program hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah diharapkan menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan lapangan kerja yang meningkat. Kita telah menyusun peta jalan hilirisasi strategis yang memuat 28 komoditas di berbagai sektor,” terangnya sembari menambahkan kegiatan Rakorda hari ini diharapkan ada masukan, wawasan dan pengalaman lapangan untuk memperkaya penyusunan kajian hilirisasi 2024.
Hadir pula pada kesempatan ini, Kepala DPMPTSP Provinsi Bali I Wayan Sumarajaya serta Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali I Putu Sumardiana.(arn/jon)