KLUNGKUNG – Bawaslu Bali akan sasar 2.700 orang dalam lakukan sosialisasi pengawasan partisipatif. Hal itu disampaikan Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali, Ketut Ariyani dalam acara Koordinasi Kegiatan Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (P2H) di Kantor Bawaslu Klungkung, Jumat (7/6/2024).
Jumlah tersebut, lanjut Ariyani, akan dilakukan dalam 27 sesi sosialisasi di 9 Kabupaten/Kota se-Bali, dengan masing – masing peserta dalam sosialisasi sejumlah 100 orang.
“Segmen yang akan disasar beragam, mulai dari pemilih disabilitas, kelompok perempuan, organisasi kepemudaan, serta kelompok masyarakat adat,” ungkap Ariyani.
Lebih jauh, Srikandi Bawaslu Bali tersebut mengatakan bahwa dalam proses elektoral, keterlibatan aktif masyarakat merupakan bentuk kedaulatan yang menjadi esensi penting negara yang menganut sistem demokrasi.
“Untuk itu penting bagi kita menyebarkan spirit – spirit pengawasan kepada publik, minimal masyarakat tahu dulu, paham dulu apa yang harus dilakukan dan yang harus dihindari dalam pelaksanaan proses elektoral,” tegas Ariyani.
Mengakhiri sesinya, Wanita asal Buleleng tersebut menegaskan bahwa dengan pengawasan yang ketat dan kolaborasi semua pihak, Pilkada Tahun 2024 diharapkan dapat berlangsung dengan transparan dan adil, mencerminkan kehendak rakyat yang sesungguhnya.
“Keterlibatan masyarakat bukan hanya menciptakan hasil yang sah, tetapi juga memperkuat fondasi demokrasi Indonesia, Legitimasi hasil Pemilihan sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat,” Pungkasnya dihadapan Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Bali yang hadir.(arn/jon)