BULELENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagprinkop-UKM) berkomitmen membantu Bulog dalam menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) di Kabupaten Buleleng.
Selain berkolaborasi dengan Perumda Swatantra dan Perumda Pasar Argha Nayottama melalui Gerai Inflasi pada sejumlah pasar, Disdagprinkop-UKM juga menggerakkan 200-an lebih koperasi.
“Hari ini kami lakukan sosialisasi dan diskusi dengan koperasi- koperasi yang bergerak disektor riil, koperasi-koperasi konsumen terkait penyaluran beras SPHP agar mereka bisa menjadi penyalur berasnya Bulog,” ungkap Kepala Disdagkopprin-UKM Buleleng Dewa Made Sudiartha usai memimpin rapat di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Buleleng, Senin (2/10/2023).
Sudiartha didampingi Dewa Ayu Widiya selaku Asman Perencanaan Operasional dan Lapangan Perum Bulog menandaskan upaya menggerakkan koperasi ini merupakan bagian dari operasi pasar yang dilakukan Pemkab bersama instansi terkait untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pasar kebutuhan pokok terutama beras.
“Kenapa ini kami lakukan, karena beberapa bulan ini harga beras premium itu kenaikannya kan relatif signifikan, dan kemudian pemerintah punya kebijakan menggelontor, memasok beras kepada RPK dan TPK untuk bisa mengendalikan harga. Dan kami kan punya koperasi, ada 200 lebih yang bergerak di sektor rill, disamping punya anggota juga konsumen membantu menyalurkan beras SPHP,” terangnya.
Dengan jumlah yang banyak serta sebaran yang luas, kedepannya koperasi juga bisa menjadi mitra Bulog sebagai Rumah Pangan Kita (RPK).
Senada dengan Kadisdagkop-UKM Buleleng,Dewa Ayu Widya mengapresiasi semangat koperasi di Kabupaten Buleleng dalam membantu dan menjadi mitra Bulog dalam penyaluran beras SPHP.
“Kami apresisasi semangat koperasi untuk membantu dan menjadi mitra Bulog dalam penyaluran beras SPHP di Kabupaten Buleleng. Saat ini kita ada 520 ton dan masih ada lagi seribuan ton dalam perjalanan, jadi untuk Buleleng itu aman sampai akhir tahun 2023,” tandasnya.
Dengan pengawasan yang dilakukan sinergis dengan pemerintah daerah, Satgas Pangan dan TPID, beras SPHP disalurkan sesuai harga eceran tertinggi (HET) beras medium dengan harga Rp 10.900,- sedangkan beras premium Rp 13.900,-/kilogram.
“Meskipun tidak ada kenaikan harga, penyaluran beras SPHP akan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras,” pungkasnya.(kar/jon)