KARANGASEM – Fenomena El Nino tengah melanda Indonesia termasuk Bali. Kendati demikian, sampai saat ini kondisi pertanian lahan persawahan di Karangasem masih normal. Hal ini diakui Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan(Distan) Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, Minggu (13/8/2023).
Mengantisipasi dampak El Nino yang kemungkinan akan menerjang Karangasem, kata Siki Ngurah, pihaknya telah melakukan pemetaan lokasi terhadap areal persawahan yang berpotensi berdampak kekeringan.
“Kami segera turun bertemu kelompok tani untuk memastikan kondisi lahan sawah yang kemungkinan akan terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino,” katanya.
Tak sebatas pengecekan, kata Siki Ngurah, pihaknya juga akan memberikan penyuluhan iklim khususnya dampak El Nino, serta penyuluhan untuk mengutamakan penanaman tanaman pangan seperti padi, jagung dan umbian-umbian untuk ditanam.
“Dalam kegiatan ini kami juga akan melibatkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan. Pelatihan yang diberikan kepada kelompok tani bersifat tematik dan spesifik tentang cuaca, khususnya dampak El Nino dan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam pertanian,” katanya.
Dia menjelaskan, luas lahan kebun atau tegalan di Kabupaten Karangasem mencapai 18.765,08 ha, untuk jumlah 149 subak sawah, subak abian sebanyak 201. Total jumlah subak yang ada di Karangasem sebanyak 350 subak.
“Kecuali Kecamatan Kubu, lahan persawahan di Karangasem terdapat di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Rendang dengan luas 3.168 hektar, Sidemen seluas 394,07 hektar, Manggis 290 hektar, Karangasem seluas 1.234,85 hektar, Abang seluas 2.112 hektar, Bebandem seluas 3.169 hektar dan lahan persawahan di Kecamatan Selat seluas 2.214,6 hektar,” pungkasnya. (wat,dha)