Keliling Dusun, Menginap di Rumah Warga, Juga Janjikan Perbaikan Akses Jalan
KARANGASEM – Berbagai cara dilakukan para pejabat di Karangasem dalam mengisi waktu cuti bersama serangkaian libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
Bupati Karangasem I Gede Dana misalnya. Orang nomor satu di Gumi Lahar ini memilih mengelilingi dusun terpencil dan menginap di rumah warga berpenghasilan rendah. Seperti apa?
Ketut Mardika, salah seorang warga Banjar Dinas Bukit Catu Desa Seraya Timur Kecamatan Karangasem, tiba-tiba tersentak. Keluarga kurang mampu di desa tandus itu tak menduga rumahnya dikunjungi orang penting, yakni Bupati Karangasem I Gede Dana, Minggu, 23 April 2023 petang.
Tak hanya berkunjung, public figure asal Desa Datah Kecamatan Abang itu juga menginap di gubuknya yang jauh dari kesan mewah. Gede Dana sendiri datang ke gubuk Mardika dengan kamben sarung– khas kamben yang biasa digunakan Bung Karno– dan jaket merah.
Dikunjungi orang nomor satu di Karangasem, raut wajah Mardika terlihat berseri-seri. Kedua bola matanya terlihat mengembang tanda haru. “Saya benar-benar kaget, Bapak Bupati mau menginap di gubuk saya ini yang jauh dari kesan nyaman,” seloroh Mardika.
Mardika tinggal bersama istri dan tiga orang anaknya di gubuk berukuran 4 x 3 meter. Gubuk yang ditempati hanya beratapkan genteng. Sedangkan lantai masih dari tanah dengan dinding berbahan bedek (anyaman bambu) dan menjadi satu dengan dapurnya.
Tak hanya Mardika yang terkejut, warga Banjar Bukit Catu juga seakan tak percaya Gede Dana yang seorang bupati mau menginap di rumah warga tidak layak huni tersebut.
“Malu dan dan rasa haru bercampur. Kami tidak melakukan persiapan apa-apa karena bapak datang tiba-tiba tanpa ada kabar lebih awal,” ungkap Mardika menceritakan perasaannya saat rumahnya dijadikan tempat menginap oleh Bupati Gede Dana.
Gede Dana mengunjungi rumah Mardika dengan menyusuri akses jalan yang rusak parah. Tiba di rumah Mardika, Bupati Gede Dana hanya diterima oleh istri Mardika dan beberapa kerabatnya dan langsung menyerahkan bantuan paket sembako.
Sedang Mardika masih bekerja memasang sanggah paras taro di wilayah Kecamatan Abang.
Sebagai catatan, menginap di rumah warga miskin sudah ke-14 kalinya dan menjadi tradisi yang dilakukan Gede Dana saat masih menjadi Anggota DPRD Karangasem hingga sekarang sebagai Bupati Karangasem.
Melihat rumah Mardika yang memang sangat tidak layak huni, Bupati Gede Dana berjanji berupaya memperjuangkan untuk memberikan bedah rumah. Itu dilakukan agar Mardika dan keluarganya bisa miliki rumah yang cukup layak.
“Saya juga mendengar langsung aspirasi yang disampaikan masyarakat. Mereka meminta adanya perbaikan jalan menuju Banjar Dinas Bukit Catu hingga ke wilayah Bakung yang memang puluhan tahun tidak pernah tersentuh perbaikan. Saya juga sudah melihat kondisi jalan yang ada dengan menaiki sepeda motor bersama warga. Kondisi jalan yang dilalui memang benar-benar rusak parah,” ungkapnya kepada awak media.
Terkait akses jalan Bukit Catu hingga Bakung yang rusak itu, Gede Dana mengatakan, tahun ini (2023) pemerintah daerah baru bisa merancang untuk melakukan pengaspalan di sepanjang 1 kilometer.
Sisanya, rencananya akan dilakukan di tahun 2024.
“Akses jalan ini sangat vital, selain sebagai akses ekonomi masyarakat, juga menjadi akses pendidikan, karena anak-anak kalau sekolah harus berjalan kaki sepanjang 3 kilometer,” tegas Gede Dana.
Sementara itu, Kelian Dinas Bukit Catu I Made Kari mengatakan, akses jalan ke Bukit Catu telah rusak sejak puluhan tahun. Agar bisa dilewati, warga bergotong royong dan urunan untuk sekedar menambal jalan yang rusak.
“Jalan yang rusak dari Tinjalas hingga Bukit Catu. Panjangnya sekitar 2 kilometer. Kami sangat berharap jalan ini bisa dihotmix agar akses jalan ekonomi masyarakat bisa lancar,” pungkasnya. (Ketut Parwata)