GIANYAR – Bersinergi dengan SDN 2 Kelusa, Payangan dan Bali Nguni Keliki Tegallalang, Sanggar Om Hara Kailasha Painter I Wayan Mardika Painting school menyelenggarakan exhibition di Bali Nguni pada 15 – 31 Desember 2022 lalu. Pameran lukisan karya anak-anak ini mengangkat tema Alit Alit Perupa.
Kegiatan serupa juga digelar di Sanggar Komunitas Om Hara Kailasha Painter yang berlokasi di Br. Keliki Kawan Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar. Pameran lukisan yang juga menghadirkan karya lukis anak-anak ini digelar pada tanggal 22 Desember 2022 – 23 Januari 2023.
I Wayan Mardika, selaku pembina sekaligus pemilik Sanggar Om Hara Kailasha mengatakan tujuan kegiatan ini untuk menumbuh kembangkan minat anak-anak generasi muda dalam pelestarian seni budaya Bali, khususnya seni lukis.
Mendukung kegiatan pameran lukisan tersebut, juga ditampilkan beberapa karya, salah satunya karya Ketut Sana, sebagai pencetus lukisan miniatur Keliki Kawan Style. Ada juga karya lukis Nyoman Muliawan yang juga sangat berperan dalam perjalanan lukisan miniatur Keliki Kawan Style di zamannya.
Dalam pameran kali ini juga bisa dinikmati karya-karya dari pelukis I Made Sedana, Ketut Dana, dan I Nyoman Dapet yang sudah sering mengikuti pameran di beberapa museum yang ada di Bali, serta Ngakan Made Suardana yang merupakan peraih medali emas di India pada lomba lukis tingkat SD tahun 1984 silam.
Lukisan miniatur Keliki Kawan telah berkembang sejak tahun 1970- an. Lukisan Keliki menggambarkan citra Bali dalam kerangka terkecil. Seni membuat gambar miniatur, memiliki sejarah panjang, telah diwariskan dari generasi ke generasi dan berasal dari abad.
Diolah di atas daun kering dan dikenal dengan nama lontar, informasi dimuat dalam halaman berukuran 30 x 5 cm. Masih digunakan sampai sekarang. Buku-buku tersebut mencakup informasi tentang kitab suci, ritual terkemuka, garis keturunan keluarga, hukum, kedokteran, seni, arsitektur, kalender, sastra, dan bahkan sabung ayam. Alat tulis yang tajam digunakan untuk mencetak teks dan gambar kecil.
Warisan budaya seni ini tentunya menjadi tanggung jawab I Wayan Mardika untuk tetap menjaga eksistensi dari penerus pelaku seni di Keliki Kawan khususnya seni lukis miniatur. (dha)