JEMBRANA – Sebanyak satu kontainer atau setara 71 ton manggis petani Jembrana diberangkatkan menuju pasar China, Jumat (29/10/2021). Pemberangkatan manggis menuju pasar ekspor ini dilepas Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Terminal Negara.
Pelepasan diawali dengan ritual pemecahan kendi, sekaligus menandai komoditi buah manggis yang dihasilkan petani di Jembrana menuju pasar global. Bupati Tamba menyampaikan rasa bangga, di tengah pandemi Covid-19, komoditi pertanian Jembrana masih bertahan.
“Hari ini dibuktikan bahwa komoditi buah manggis bisa menuju pasar ekspor. Pengiriman manggis menuju China ini menjadi suatu kebanggaan bagi Jembrana,” kata Bupati.
Bupati Tamba menambahkan, kedepan tidak hanya buah manggis, tapi buah lokal lainnya juga bisa dipasarkan ke luar negeri. Bupati juga bangga karena pengumpulan buah manggis dari petani di beberapa desa, salah satunya dari KTH Wanarta Tegal Cangkring, mencapai peredaran uang Rp2 miliar lebih dalam waktu kurang dari sebulan.
“Dengan Rp2 miliar artinya ada perputaran ekonomi di sana, termasuk pemasaranan ke luar negeri ini mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 60 orang,” kata Bupati.
Jro Tusan, pemilik PT Raja Buah Abadi selaku eksportir manggis ke China, mengatakan total pengiriman buah manggis melalui kontainer dan melalui bandara mencapai total 71 ton.
Dikatakan, buah lokal Jembrana yang dikirim dengan tujuan China, dikumpulkan dari petani di tiga desa dengan realisasi pembelian mencapai Rp2 miliar lebih. “Saat ini petani masih dalam proses menanam alpukat jenis Kuba, astungkara dalam kurun waktu 2 tahun sudah bisa panen dan diekspor ke luar negeri,” pungkasnya. (ara,dha)