BADUNG – Sebagai wujud nyata dari komitmen pelestarian seni dan budaya, Desa Adat Kuta menghadirkan program pentas seni mingguan. Gelarannya di setiap hari Minggu, dengan mengambil lokasi di Pesisir Pantai Kuta, tepatnya pada Panggung Terbuka Majelangu area Pura Segara Desa Adat Kuta.
Koordinator Tim Kesenian Desa Adat Kuta, I Gusti Made Dharma Putra menuturkan, program tersebut merupakan inisiatif dari Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana. Hal tersebut didasari atas keinginan pemberian ruang terhadap para seniman lokal melalui sebuah kegiatan rutin. “Jro Bendesa berharap seniman-seniman di Desa Adat Kuta dapat tampil dan menunjukkan kebolehannya di panggung ini,” ungkapnya.
Pementasan rutin tersebut, kata dia, melibatkan seniman dari tujuh sanggar seni di Desa Adat Kuta. Yang ditampilkan yakni bentuk kesenian tradisional Bali, seperti Tari Kecak Inovatif dengan lakon kisah epic Subali dan Sugriwa. Tari Kecak ini memiliki durasi 30 hingga 45 menit, dan biasanya dipentaskan mulai pukul 18.00 wita.
Hal senada disampaikan Bendesa Adat Kuta, I Komang Alit Ardana. Dia mengaku bangga atas semangat Tim Kesenian dalam melakukan langkah pelestarian seni. “Semangat ini merupakan kebanggaan bagi saya,” sebutnya.
Pementasan tersebut adalah terbuka untuk umum. Selain menjadi hiburan, juga bertujuan untuk menjaga eksistensi sanggar seni di Kuta. Evaluasi tetap dilakukan, dengan maksud untuk meningkatkan daya tarik pertunjukkan.
“Kami ingin ada keunikan tersendiri dari penampilan seni di Kuta, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata yang berbeda,” imbuhnya sembari menyebut bahwa animo menyaksikan pementasan tersebut terus mengalami peningkatan sejak awal pelaksanaannya pada bulan Agustus 2024 lalu. (adi,dha)