BADUNG – Sampah kiriman secara intens telah menepi di sejumlah pantai barat Kabupaten Badung. Terhitung dari awal periodenya, yakni pada akhir November 2024 lalu, diprediksi total sudah tertangani sebanyak 220 ton sampah.
Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung, Made Gede Dwipayana mengungkapkan, mayoritas di antaranya berlokasi di area Pantai Kuta hingga Seminyak. Perkiraan total volumenya 150 ton, dengan rincian 80 ton di Pantai Kuta, 30 ton di Pantai Legian, dan 40 ton di Pantai Seminyak. “Jenisnya dominan ranting dan batang pohon. Ada juga sampah plastik, tapi tidak signifikan,” ungkapnya dihubungi via ponsel pada Senin (9/12/2024).
Selain di pesisir Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta), penanganan katanya juga telah dilaksanakan terhadap sampah kiriman yang menepi di area Pantai Kedonganan hingga Jimbaran. Dengan perkiraan volume masing-masing yakni 10 ton di Pantai Kedonganan dan 60 ton di Pantai Jimbaran.
“Kalau di Pantai Jimbaran, itu jenis sampahnya mirip dengan di Pantai Samigita. Yaitu berupa ranting dan kayu besar. Tapi kalau di Kedonganan, dominan sampah plastik,” ungkapnya sembari mengabarkan bahwa pengangkutan sampah di Pantai Kedonganan dan Jimbaran akan dilakukan dua hari mendatang.
“Di Pantai Kedonganan dan Jimbaran, sekarang baru tahap pengumpulan. Untuk pengangkutan, saat ini kami masih berfokus di Pantai Samigita. Karena di Samigita, itu sampahnya menepi hampir setiap hari. Bahkan kemarin (Minggu.red), kami kerja sampai sore,” sambungnya.
Ditanya perbandingan dengan periode sampah kiriman sebelumnya, Dwipayana menyebut hampir serupa. Baik itu dari segi waktu kemunculannya, maupun volume yang menepi. “Ini baru di awal. Tidak tahu ke depannya akan seperti apa. Apakah akan ada penurunan, ataukah sebaliknya. Tapi semoga aman-aman saja,” pungkasnya. (adi)