DENPASAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali telah menetapkan hasil penghitungan perolehan suara pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali hasil Pilkada 27 Nopember 2024.
Terhadap paslon yang terpilih hasil Pilgub Bali, Wakil Ketua DPRD Bali IGK. Kresna Budi mengingatkan bahwa dalam alokasi anggaran Pertanian yang dituangkan dalam APBD Pemprov Bali tahun 2025 yang telah ditetapkan di DPRD Bali masih jauh dari harapan para petani dan pertenak di Bali.
Sektor pertanian hanya dialokasikan 5 persen dari Rp 7 Triliun yang ditetapkan dalam APBD Bali Semesta Berencana tahun anggaran 2025. Angka tersebut merupakan angka yang sangat kecil bila dibandingkan dengan alokasi anggaran sektor lain. Hal itu disampaikan Wakil Ketua II, DPRD Bali IGK. Kresna Budi via telepon, Senin (9/12/2024).
Menurut Kresna Budi dengan alokasi anggaran yang sangat kecil, dipastikan sektor pertanian dan peternakan di Bali tidak akan bisa berbuat apa-apa untuk kemajuan pertanian dan peternakan di Bali. Apalagi bantuan kepada subak di Bali baik subak basah (sawah) maupun subak kering, tegalan juga menurun drastis.
Sejak anggaran dalam APBD Bali mengalami defisit, bantuan subak terjun bebas dari Rp 50 juta menjadi Rp 10 juta atau nominalnya turun Rp 40 juta.
“Ketika Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ditetapkan, kita minta supaya bantuan subak dikembalikan seperti semula atau dinaikan secara bertahap,”pintanya.
Kresna Budi menambahkan, bantuan subak juga dapat diberikan secara proporsional sesuai luas wilayah subak masing-masing. Kresna Budi juga menyampaikan, dalam pemanfaatan dana bantuan kepada krama subak, politisi Golkar asal Buleleng ini meminta agar disesuaikan dengan juklak-juknis yang ada.
“Kalau juklak juknisnya dimanfaatkan untuk perbaikan irigasi dan upacara untuk krama subak,”ujarnya.
Selama ini, sejak menurunnya bantuan dana subak, sejumlah politisi yang duduk di DPRD Bali, dana hibah yang difasilitasi lebih banyak dialokasikan untuk membantu sektor pertanian dan peternakan. Terbukti, bantuan tersebut sangat produktif bagi petani dan peternak.
“Kita minta pada gubernur dan wakil gubernur terpilih, supaya memperhatikan anggaran sektor pertanian, step by step dinaikan anggaran pertanian dan peternakan yang ada di Bali,”pungkasnya. (arn/jon)