BULELENG – Tantangan insan pariwisata Bali di tahun 2025 kian tidak mudah. Untuk itu, kesiapan SDM ketenagakerjaan agar disiapkan lebih gesit dan andal menjadi prioritas utama dalam menunjang kinerja yang lebih berkualitas.
Hal tersebut terungkap dalam acara Indonesian Housekeeper Association (IHKA) Badan Pimpinan Cabang (BPC) Buleleng dalam agenda gathering bersama mitra dan amenities hotel di Resto Pura Penimbangan, Singaraja, Sabtu (7/12/2024).
Kegiatan ini merupakan sinergi dalam menghadapi tantangan pariwisata Buleleng di tahun 2025, sekaligus dijadikan momen untuk menyiapkan diri SDM andal khususnya para housekeeping. “Tantangan pariwisata di tahun 2025 khususnya di bidang housekeeping patut kita sikapi, di bidang ini sangat penting dalam menarik kunjungan wisatawan kembali,” kata Ketua IHKA BPC Singaraja, Putu Teher.
Termasuk dalam menyambut pergantian tahun 2024 yang tinggal beberapa hari saja. Tahun baru, tentu menjadi harapan baru, sehingga pelaku pariwisata di Buleleng mesti meningkatkan kualitas diri untuk mewujudkan kualitas pariwisata bali, terutama di Buleleng.
“Di tahun 2025 ini, tak dapat dipungkiri pula akan terjadi tantangan baru yang mesti dipecahkan bersama, agar kita dapat melalui dengan terbaik. Karena itu, gathering ini dilakukan bersama mitra dan amenities hotel,” imbuhnya.
Menurut Putu Teher, kondisi pariwisata Buleleng sangat berbeda dengan daerah lain. Apalagi dengan Badung, Denpasar juga Gianyar. “Sinergi insan pariwisata Bali, termasuk dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mesti menggerakkan dan menggeliatkan Buleleng untuk destinasi baru yang siap bersaing,” ujarnya.
Acara gathering ini untuk menghadapi tantangan pariwisata khususnya dibidang housekeeping di tahun 2025 yang segera tiba. Mulai dari acara perayaan akhir tahun 2024, hingga pergelaran menyambut tahun 2025 yang mesti disiapkan insan pariwisata di Singaraja, di Kota Kabupaten Buleleng ini.
“Tahun baru, tentu menjadi harapan baru khususnya bagi pelaku pariwisata, sehingga penting mengisi berbagai pengetahuan untuk dapat memikat wisatawan ke Bali Utara. Kami sangat sadar, dan tidak dapat dipungkiri di tahun 2025 pasti akan terjadi tantangan baru yang mesti dipecahkan agar dapat dilalui dengan terbaik,” lanjut Putu Teher.
Karena itu, IHKA BPC Buleleng menghadirkan motivator dari Direktur Monarch Bali di Singaraja, Made Ngurah Wedana SH. Termasuk Ketua PHRI Buleleng, Dewa Suardipa serta owner dari sektor amenities hotel dan linen towel hadir untuk memberikan informasi terkait dengan perkembangan fasilitas hotel terbaru.
Pertemuan ini, untuk menciptakan SDM pariwisata yang handal serta mengetahui titik lemah penggunaan linen dan towel yang ada. “Kami berterima kasih kepada Murni Sejati dan H&C yang secara khusus memberikan dukungan untuk kebangkitan insan pariwisata Buleleng,” ucapnya senang.
Humas Coordinator IHKA BPD Bali, Roma Pujawan menyampaikan, dalam acara gathering ini nantinya pelaku pariwisata Buleleng “de ngekoh suud monto bengong” (jangan putus asa dan berhenti melamun). “Mari kita bangkit bersama, semua bisa asalkan bersatu bersinergi memperkuat SDM dengan mencari solusi dengan sering gathering,” ajaknya.
Pelatihan yang diselenggarakan IHKA ini, sebagai ajang untuk sharing ilmu yang akan menguatkan mental dalam menjawab semua tantangan yang ada. “Jangan pernah berkecil hati. Buleleng mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain, tetap semangat dan bangkit,” ajaknya. (sur)