GIANYAR – Penyekit gendongan yang dialami siswa SD di Gianyar makin meningkat. Meskipun dianggap tidak terlalu membahayakan pengidapnya, tetapi menimbulkan kekhawatiran para orang tua.
Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar, penyakit gendongan kali pertama muncul pada September sebanyak 2 kasus dan di bulan berikutnya menjadi 8 kasus hingga November naik 59 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni menuturkan ada beberapa kasus yang tidak dilaporkan karena sudah tertangani pihak keluarga.
Kasus yang dilaporkan, Diskes Gianyar bersama Puskesmas melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) ke sekolah terjangkit untuk meningkatkan kewaspadaan dan upaya pencegahan penularan.
“Kami Dinas Kesehatan terus memantau kondisi ini. Bila ada kasus di sekolah, kami langsung turun dan memberikan sosialisasi penanganan KIE,” kata Kadis Kesehatan Gianyar, Nyoman Ariyuni, Kamis (5/12/2024).
Ariyuni memberikan tips agar penyakit gendongan cepat sembuh, yaitu minum obat sesuai etiketnya, dan beristirahat yang cukup, serta mengonsumsi air putih.
“Hal ini untuk mencegah kekurangan cairan tubuh akibat demam, mengonsumsi makanan bertekstur lembut, seperti bubur, menghindari makanan yang harus sering dikunyah, kompres pipi yang bengkak dengan air hangat atau air dingin untuk membantu meringankan rasa nyeri,” jelasnya.
Ariyuni juga mengajak masyarakat menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat, budaya cuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, dan konsumsi makanan gizi seimbang.
“Gendongan atau Parotitis merupakan penyakit infeksi virus golongan paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di dalam mulut. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan serta rasa nyeri pada kelenjar tersebut,” ujarnya.
Sehingga Parotitis dapat menyerang siapa saja, tetapi umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak usia 5–9 tahun. Parotitis dapat menular melalui droplet atau percikan air ludah penderita parotitis ketika bersin atau batuk terhirup oleh orang lain.
“Tak hanya itu, bersentuhan langsung dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus juga dapat meningkatkan risiko tertular penyakit ini,” bebernya.
Gejala parotitis biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 4–8 hari. Meski demikian, penanganan medis harus tetap dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.
“Komplikasi akibat paroitis jarang terjadi dan dapat sembuh sendiri, hanya saja menular,” ucap birokrat asal Tegallalang ini. (jay)