DENPASAR – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali (Kanwil DJP Bali) mengadakan edukasi perpajakan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) difabel. Pelaku UMKM difabel ini dibina langsung oleh Yayasan Cahaya Mutiara yang berlokasi di Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Jumat (29/11/2024).
Acara yang diadakan di Ruang Serbaguna Yayasan Cahaya Mutiara ini diikuti oleh 25 peserta difabel tuna daksa.
Acara edukasi ini dibuka oleh Darmawan selaku Kepala Kanwil DJP Bali. Darmawan menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menjamin kesetaraan hak sebagai Warga Negara Indonesia untuk seluruh masyarakat penyandang disablitas di Indonesia. Salah satunya diwujudkan melalui edukasi perpajakan dengan tema “Taxes For All : Tiada Batas Untuk Bermimpi”.
”Tema acara ini adalah Taxes For All ini memang pajak itu untuk semua. Ini ada dua sisi, satu bahwa pajak adalah kewajiban kita sebagai warga negara tapi nantinya pajak itu akan dinikmati oleh seluruh warga negara semua disini,” ujar Darmawan.
Ia mengatakan, ada tagline tiada batas untuk bermimpi, ini bahwa kita hilangkan semua batasan-batasan untuk bermimpi. “Jadi kita bisa melakukan apapun selama kita punya kemauan. Kadang kita merasakan mempunyai keterbatasan tetapi ternyata kita memiliki hal yang lebih besar daripada itu,” pungkas Darmawan.
Pada kesempatan ini Kanwil DJP Bali juga memberikan tali kasih kepada Yayasan Cahaya Mutiara yang disampaikan oleh Kepala Kanwil DJP Bali Darmawan kepada I Wayan Sukarmen selaku Sekretaris Yayasan Cahaya Mutiara.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi yang disampaikan oleh Fungsional Penyuluh Pajak Mozes D.F. Nangi. Pada kesempatan ini Mozes menyampaikan materi terkait cara daftar, hitung, dan bayar pajak. Mozes juga menyampaikan bahwa pemerintah memberikan insentif untuk seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bahwa omset dibawah 500juta dalam setahun tidak dikenai pajak.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Dedik Herry Susetyo selaku Fungsional Penyuluh Pajak. Dedik menyampaikan tata cara pelaporan surat pemberitahuan (SPT) bagi wajib pajak yang telah memiliki NPWP. Dedik juga menyampaikan bahwa seluruh unit kerja di lingkungan Kanwil DJP Bali dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) hingga Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) telah menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas (difabel).
”Jadi kami terbuka lebar untuk seluruh masyarakat khususnya teman-teman difabel disini yang ingin datang ke Kantor Pajak untuk melakukan konsultasi perpajakan sudah ada fasilitas-fasilitas yang membantu teman-teman difabel ketika berada di Kantor Pajak,” ujar Dedik.
I Wayan Sukarmen selaku Sekretaris Yayasan Cahaya Mutiara pada akhir acara menyampaikan ucapan terima kasih atas kegiatan edukasi yang diberikan oleh Kanwil DJP Bali. ”Meskipun keadaan kami sebagai penyandang disabilitas, kami selaku warga negara Indonesia bisa mendapatkan informasi terkait hak dan kewajiban perpajakan. Sehingga kami tahu bahwa kami memiliki kewajiban dalam melaporkan pajak. Kami juga berharap bahwa seluruh warga Indonesia dapat melaporkan dan bayar pajak untuk pembangunan dan kemajuan Indonesia,” ujar Wayan Sukarmen. (sur)