EkonomiTabananTerkini

Harga Babi Meroket, Daging Ikut  Melambung

TABANAN –  Setelah sempat terpuruk akibat serangan ASF beberapa waktu lalu, para peternak babi di Tabanan kembali bergairah. Bahkan mereka kini sumringah karena harga babi hidup meroket mencapai Rp 50 ribu per kilogram hidup. Sementara harga daging babi di pasar juga ikut terkerek melambung.

Salah seorang peternak babi asal Banjar/Desa Baru, Marga Tabanan I Ketut Jaya Ada (42) mengatakan, harga babi hidup   babi hidup di tingkat peternak tradisional seperti dirinya sekitar Rp 49 Ribu per kilogram sejak Bulan Juli dari harga sekitar Rp 38 ribu per kilogram hidup. Harga ini melambung cukup tinggi  dari sebelumnya.

“Harga saat ini lumayan tinggi,   disamping populasi sedikit juga karena permintaan dari luar daerah meningkat,” katanya.

Diakui dengan harga  saat ini memberikan keuntungan bagi para peternak. Pasalnya,  Break even point (BEP) di angka Rp 35 ribu per kilogram hidup. Apalagi kenaikan ini mulai terjadi sejak Bulan Juli.

BACA JUGA:  Sekda Dewa Indra Sebut Pengendalian Rabies di Bali Butuh Keterlibatan Spektrum yang Lebih Luas

Hanya saja, kenaikan harga ini dinikmati sebagian kecil kalangan peternak terutama peternak besar modern, karena banyak peternak tradisional tidak banyak lagi memelihara babi. Sementara harga bibit babi juga naik dari sebelumnya dari Rp 700 Ribu per ekor menjadi Rp 1,3 Juta per ekor.

Keuntungan peternakan semakin meningkat karena  harga pakan juga mulai turun. Seperti jagung  kini seharga Rp 300 ribu per zak (50 Kg) dari sebelumnya Rp 500 ribu.

Dedak Bali juga turun dari Rp 5000 menjadi Rp 4000. sementara dedak dari lombok  sekitar Rp 3000 per kilogram.

Sementara untuk biaya satu ekor babi sampai siap potong 4,5 bulan sebesar Rp 2,5 juta full makan pelet dengan berat 105-120 Kg.

BACA JUGA:  Usung Konsep Sustainability, Birkenstock Gandeng Oka Kartini Ciptakan Produk Kerajinan

“ Harga  pakan juga turun dari sebelumnya, sehingga lebih menguntungkan. Dia memperkirakan kondisi ini akan terjadi sampai Desember,” sebutnya.

Jaya Ada, saat ini memelihara sekitar 200 ekor babi gemukan, 60 indukan dan 14 ekor pejantan menambahkan, kalau permintaan babi  di lokal juga sangat tinggi. Bahkan pihaknya sampai menolak karena stok babi memang sedikit .

Sementara itu harga kenaikan harga babi hidup juga berpengaruh pada harga daging babi di pasar. Dari pemantauan yang dilakukan Dinas Perindag Tabanan di dua pasar yakni Pasar Kerambitan dan Baturiti harga daging  babi sudah menyentuh angka  Rp 90 ribu per kilogram.

“Dari survei yang kami lakukan, harga daging babi juga mengalami kenaikan mencapai Rp 90 ribu per kilogram,” ujar Kadis Perindag Ni Made Murjani. (jon)

Back to top button