BadungPolitik

Koalisi 13 Parpol Buyar, Giri Prasta Benarkan Komunikasi dengan Gerindra

MANGUPURA – Koalisi besar yang sempat digalang Partai Golkar dalam Pilkada Badung tahun 2024 berantakan. Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta mengaku telah ada komunikasi dengan Partai Gerindra untuk berkoalisi. Langkah Gerindra ini menyusul keputusan politik Partai Demokrat yang terlebih dahulu merapat ke moncong putih. 

Ditemui seusai pelantikan pejabat eselon II di Puspem Badung, Senin (12/8/2024), Giri Prasta membenarkan adanya komunikasi dengan petinggi Gerindra. “Sudah, sudah,” jawab Giri Prasta. namun demikian, untuk kepastian adalah koalisi hingga Pilkada, masih menunggu keputusan masing-masing pimpinan parpol.

Ditambahkannya, dalam menghadapi Pilkada serentak 27 November 2024, pihaknya siap berkomunikasi dengan partai manapun. “Kami harus melakukan komunikasi bersinergi seluruh partai apapun itu. Bagaimanapun kita harus berpikir dan menyamakan persepsi untuk memajukan kabupaten Badung,” tegasnya.

Bupati Badung dua periode yang kini digadang-gadang menjadi calon Gubernur Bali ini, menginginkan untuk membuat pilkada Badung betul-betul bagus kondusif. “Bahwa pesta demokrasi ini kita rayakan bersama. Kedua siapapun yang terpilih biar biar bisa bergotong royong, bupatinya menggotong partai politik dan masyarakat harus royong. Saya kira budaya membangun secara bersama-sama,” katanya.

Disinggung kemungkinan komunikasi dengan Golkar, Giri Prasta menyatakan kemungkinan itu selalu ada. sebab jangana dengan partai politik yang mendapat kursi di DPRD Badung, bahkan partai politik yang tidak memiliki wakil pun tetap diajak komunikasi. Setelah dengan Gerindra, kemungkinan pihaknya baru berkomunikasi dengan partai Golkar. “Jangan salah lho, kita juga komunikasi dengan partai politik yang tidak ada DPRD-nya,”imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Gerindra Bali I Made Muliawan Arya alias De Gadjah memberikan sinyal partainya merapat dengan PDIP.

“Kami diajarkan oleh Pak Prabowo politik bersatu,”katanya. Dikatakannya jika bersatu akan memudahkan untuk menyelesaikan permasalahan. Justru kalau menganggap ada permusuhan, itu yang akan banyak menghabiskan energi.

Sekedar mengingatkan Pada tanggal 15 Mei 2024 silam, Golkar bersama 12 partai lain, sepakat berada dalam satu gerbong menyongsong hajatan politik 5 tahunan. Saat itu muncul kesepakatan mendukung pasangan I Wayan Suyasa – I Wayan Disel Astawa (Wasudewa) sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Badung. Koalisi besar tersebut antara lain, Golkar, Gerindra, Demokrat, Nasdem, PSI, PKB, PKS, Partai Gelora, Hanura, PBB, PAN, Partai Umat dan PPP.

Akan tetapi belakangan Demokrat justru lebih memilih bergabung dengan PDIP menjadi satu fraksi di DPRD Badung. Tak sampai disana, Disel Astawa menyatakan mundur dari pencalonan, karena tidak mendapat restu dari keluarga. Dan terakhir, Partai Gerindra juga ikut-ikutan hengkang, memilih bersekutu dengan PDIP. (lit,dha)

Back to top button