DENPASAR – Demi persiapan matang, Pengprov PJSI Bali menggembleng judoka PON Bali dalam langkah menuju PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Total 18 judoka PON Bali digembleng baik di klub maupun di PJSI Bali. Semua itu demi peak performance atau performa terbaik saat PON 2024 digelar pada September 2024 nanti.
Menurut Ketua I Pengurus Provinsi PJSI Bali, I Nengah Sudiarta, sampai saat ini, keseluruhan atlet PON Bali itu masih digembleng di masing-masing klub dan pelatih dari Pengprov PJSI Bali. “Sekarang ini semua judoka PON itu melakoni desentralisasi. Baik itu di klub maupun terpusat di Denpasar dan semuanya berjalan rutin,” kata Nengah Sudiarta di KONI Bali, Senin (20/5/2024).
Dipaparkan pria yag juga pengurus KONI Bali tersebut, persiapan judoka PON Bali itu memang berkali-kali mengalami perubahan progam latihan, karena beberapa kegiatan di luar kendali, serta ada juga test event untuk kejuaraan SEA Judo Championship pada akhir Mei 2024 ini. Melihat kondisi itu, PJSI Bali tentunya merubah program agar para atlet bisa menyesuaikan diri.
“Penyesuaian program Ini yang kami lakukan dan faktanya memang para atlet ini cepat menyesuaikan. Karena target kita memang PON 2024,” sebut Nengah Sudiarta.
Diharapkannya, dengan adanya penyesuaian program itu, pada saat PON nantinya, para atlet itu sudah berada di peak performance sehingga bisa memberikan yang terbaik dan meraih emas.
Dirinya juga menjelaskan kalau ada beberapa judoka PON Bali yang masuk Pelatnas dan saat ini sedang berlatih di sana. Meski demikian, dengan ditariknya para atlet ke Pelatnas ini tidak menghilangkan mereka dari daftar yang dikirim ke PON 2024.
“Ada total 5 judoka PON kami yang ada di Pelatnas. Nah ini yang masih kita komunikasikan terkait kepulangan mereka dan mengikuti kegiatan bersama,” urainya.
Sudiarta juga menjelaskan, PJSI Bali kali ini tidak menggelar try out sebab ada beberapa event Nasional bahkan dunia melaksanakan kegiatan di Bali. Dengan demikian seluruh judoka PON Bali dimaksimalkan untuk mengikuti berbagai kegiatan itu.
Uniknya, sejumlah daerah yang dikategorikan cukup kuat dan menjadi saingan dari atlet Bali juga datang melaksanakan kegiatan di Pulau Dewata.
“Berbagai provinsi datang ke Bali seperti Jabar dan lainnya. Makanya tidak ada try out. Kami memaksimalkan semua event yang diselenggarakan di sini untuk peningkatan performa atlet,” tutup Sudiarta. (ari/jon)