KARANGASEM – Bupati Karangasem, I Gede Dana menilai panen kapas di Kabupaten Karangasem terus menunjukan hasil baik setiap kali panen. Bahkan, kedepan pihaknya ingin membeli kapas hasil petani melalui Perusahan Perseroan Daerah (Perseroda) Karangasem Sejahtera yang telah terbentuk.
Hal itu dikatakan bupati Karangasem I Gede Dana saat panen raya kapas bersama Kelompok Tani Merta Sari Bulakan, Dusun Tegallanglangan, Desa Datah, Kecamatan Abang, Senin (22/5/2023) kemarin.
Bupati I Gede Dana mengatakan, hasil panen kapas cukup membawa kebahagiaan bagi para petani kapas. Pasalnya dalam memperjuangkan kesejahteraan petani, Bupati Gede Dana telah mempersiapkan pembentukan perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Karangasem Sejahtera, yang disiapkan menampung dan membeli seluruh hasil pertanian kapas.
“Petani tidak perlu khawatir lagi, saat panen raya kesulitan mencari pembeli atau memasarkan hasil pertaniannya. Tapi dengan dengan terbentuknya Perseroda, maka Pemda yang akan membeli dan memasarkan ke luar daerah,” ucap Bupati.
Terkait pemasaran kapas milik para petani kapas di Karangasem itu, Gede Dana mengatakan, segera akan buat SOP dan regulasinya. “Aturan dan regulasi dibuat agar perusahaan luar daerah membeli hasil pertanian langsung dari daerah bukan ke petaninya,” ujar Bupati di hadapan petani.
Kendati demikian, Bupati mempersilahkan membeli langsung kapas milik petani, asalkan mau membeli dengan harga lebih mahal dari yang ditawarkan pemerintah. “Sepanjang mau membeli dengan harga lebih mahal dari yang ditawarkan pemerintah, kami persilahkan pengepul untuk membeli langsung ke petani,” ucapnya.
Bupati juga mengatakan, seiring dengan diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Bali nomor 4 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/kain Tenun Tradisional Bali hingga menjadi benang semakin tinggi karena digunakan bahan baku tenun tradisional Bali berupa endek, songket dan kain gringsing. Namun ironisnya bahan baku berupa kapas masih didatangkan dari luar pulau Bali seperti Lombok, Sumbawa dan Jawa bahkan luar negeri.
“Dengan latar belakang tersebut melalui visi dan misi saya selaku Bupati Karangasem ingin mengembangkan kapas dalam rangka menyiapkan bahan baku tenun dan kapas sebagai kebutuhan upacara,” jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, Nyoman Siki Ngurah, mengatakan, pengembangan kawasan kapas seluas 100 hektar dilaksanakan di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Karangasem di Desa Seraya Timur sebanyak 2 kelompok seluas 20 hektar, di Kecamatan Kubu, Desa Tulamben sebanyak 3 kelompok seluas 38 hektar dan di Kecamatan Abang, Desa Datah sebanyak 4 kelompok seluas 42 hektar.
“Fasilitas bantuan yang diterima kelompok berupa sarana produksi secara lengkap berupa benih, pupuk, pengendali organisme pengganggu tumbuhan (OPT), serta sarana pendukung lainnya,” pungkas Siki Ngurah. (wat)