KLUNGKUNG- Cakupan vaksinasi anti rabes (VAR) terhadap hewan penyebar rabies di Kabupaten Klungkung masih rendah, dibawah 20 pesen. Lalu lintas hewan yang cukup terbuka dan lemahnya pengawasan, membuat Kabupaten Klungkung was-was terhadap penyebaran penyakit rabies.
Terlebih dalam beberapa minggu belakangan, dua kabupaten tetangga, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Karangasem, marak ditemukan kasus rabies. Pemkab Klungkung melalui Dinas Pertanian selama ini cukup gencar mengadakan sosialisasi pentingnya upaya-upaya antisipas penyebaran rabies melaui hewan penyebar rabies seperti anjing,kucing dan lainnya.
Namun respon warga belum cukup menggembirakan. Warga masih enggan memvaksin hewan peliharaannya. Warga juga kurang memberi perhatian terhadap hewan-hewan peliharaan seperti anjing, masih banyak yang diliarkan.
“Sebenarnya kami sedang mengupayakan cakupan vaksinasi 70-80 persen dari populasi anjing, etimasi kami mencapai 20.000 lebih. Saat ini (cakupan vaksinasi) masih sangat kecil, dibawah 20 persen. Belum tembus 30 persen, sekitar 15-20 persen sampai saat ini,” tandas Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida, dihubungi Rabu (11/5/2022).
Ia menyampaikan, rendahnya pertumbuhan vaksinasi anti rabies karena peran serta masyarakat juga masih rendah. Petugas vaksinator tidak mungkin mendatangi rumah warga, jika pemilik rumah tidak siap dengan hewan yang akan divaksin.
“Respon masyarakat membawa anjing itu perlu masih ditingkatkan. Petugas kita tidak mungkin langsung ke rumah warga kalau tidak ada anjing yang akan divaksin. Peran masyarakat 70 persen berperan mensukseskan vaksinasi anjng,” kata Juanida.
Sementara langkah antisipasi yang dilakukan Dinas Pertanian, pelaksanaan vaksinasi masih tetap berjalan. Vaksinasi diperioritaskan pada desa-desa yang masuk zona merah, seperti Desa Tihingan, Kelurahan Semarapura Kauh.
“Kalau wilayah gigitan sudah terpenuhi, daerah lainnya menyusul. Vaksinasi dari APBD Klungkung ada5.000 dosis, sisa tahun lalu juga masih ada. Sekitar 5.000- 7.000 vaksin sudah aman. Mudah-mudahan kondisi yang sudah agresif dan progresif ini, pemerintah pusat bisa memastikan jatah kita berapa dapat tahun ini,” demikian Juanida. Ia juga berjanji akan merespon cepat laporan masyarakat jika terjadi kasus gigitan anjing. Agar vaksinasi susulan bisa dilakukan dan merekomendasikan yang kena gigitan bisa ditangani oleh Dinas Kesehatan. (yan)