DENPASAR – Anggota Komisi IX DPR RI Ketut Kariyasa Adnyana mendukung rencana Gubernur Bali Wayan Koster melayangkan usulan ke pemerintah pusat agar wisatawan mancanegara (wisman) dari 19 negara yang diizinkan masuk ke Pulau Dewata tanpa karantina di hotel.
Kariyasa Adnyana juga berharap negara-negara yang diperbolehkan berkunjung ke Bali tak hanya dibatasi pada 19 negara, tapi juga diperluas terutama negara dengan tingkat kunjungan wisatawan cukup tinggi selama ini seperti Australia.
“Tentunya test PCR pada setiap kedatangan wisman di Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar harus tetap dilaksanakan serta penerapan protokol kesehatan secara ketat,”ujar Kariyasa Adnyana yang dihubungi via telepon, Minggu (14/11/2021).
Ia menyampaikan, dalam rapat kerja yang dilakukan dengan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu, Bali harus diberikan perhatian karena menjadi daerah tujuan wisata dunia sekaligus sebagai sektor andalan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Selama dua tahun dilanda pandemi Covid-19, ekonomi masyarakat Bali benar-benar terpuruk dan dana bantuan sosial dari pemerintah sudah habis dan anggarannya terbatas. Oleh karenanya, kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali harus dipermudah,” pinta politisi PDIP kelahiran Desa Busungbiu, Kabupaten Buleleng ini.
Kariyasa Adnyana menyebutkan, di kedatangan inetrnasional Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Sam Ratulangi Manado sudah ada peralatan tes PCR lebih canggih dan cepat. Hasilnya bisa keluar dalam waktu 45 menit sehingga tidak perlu menunggu berjam-jam.
“Kalau antrean lama untuk PCR, belum lagi mengurus visa, pengecekan di Imigrasi, jelas akan membuat pelayanan tidak bagus. Penerbangan internasional di Ngurah Rai harus bisa menerapan pelayanan cepat untuk PCR, 45 menit hasilnya sudah keluar,” tegasnya.
Ia menilai penerapan protokol kesehatan oleh masyarakat Bali sudah bagus, baik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari maupun kegiatan upacara adat. Dalam satu bulan terakhir, perkembangan kasus Covid-19 sangat landai. Angka positif beberapa waktu lalu sempat satu digit dan angka kematian nol.
Satgas Covid-19 tetap melakukan pengawasan ketat sampai di tingkat desa. Vaksinasi secara nasional mencapai 70 persen pada suntikan pertama dan vaksin tahap kedua sudah mencapai 40 persen. Kini, sedang diupayakan vaksinasi menyasar anak-anak usia 6-11 tahun.
“Tingkat keberhasilan vaksinasi di Bali sangat luar biasa dan ini juga berpengaruh terhadap kekebalan komunitas sudah sangat tinggi sehingga meski aktivitas masyarakat sudah berjalan normal, angka Covid-19 terus melandai,”tandasnya.
Sementara sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Cokorda Artha Ardhana Sukawati menyebutkan, kompetitor pada sejumlah negara telah meniadakan karantina. Namun, Bali hingga kini masih menunggu arahan dari pemerintah pusat meskipun kasus Covid-19 terus melandai. Ia berharap tidak lagi terjadi kenaikkan kasus dan Bali benar-benar aman dan nyaman untuk dikunjungi.
“Sejumlah kompetitor kita telah menzerokan karantina, tapi kita tetap menunggu arahan pemerintah pusat,” ungkap Penglingsir Puri Ubud ini. (arn,dum)