DENPASAR – Personel Polresta Denpasar bersama mahasiswa Papua berkolaborasi dalam pentas seni di Gedung Ksirarnawa Art Centre, Selasa 6 Juli 2021. Kegiatan dilaksanakan secara virtual.
Pentas seni diawali tarian pembukaan/tari kreasi Satya Bhayangkara oleh personel Polwan Polresta Denpasar. Tarian ini menjadi maskot Polresta Denpasar yang diciptakan untuk menggambarkan semangat jiwa ksatria anggota Polri yang rela berkorban demi melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat tanpa kenal lelah dalam situasi apapun dengan tetap berpedoman pada Tribrata dan Catur Presetya.
Sementara, tari kolaborasi Papua – Bali diberi nama Jaya Anusa Pertiwi yang memiliki makna kejayaan nusantara di bumi pertiwi tidak terlepas dari seni dan budaya. “Tercetusnya ide kolaborasi Papua – Bali ini untuk menunjukkan bahwa mahasiswa Papua bisa beradaptasi di manapun mereka berada dan menyatu dengan kebudayaan Bali,” kata Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan.
“Bumi nusantara kita terkenal dan mendunia dalam balutan tali kasih seni antara dua daerah yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga terciptalah sebuah karya tari yang mengabungkan dua keunikan antara Bali dan Papua. Ini memberikan dinamika dan estetika yang kental dalam masing-masing identitasnya yang mengambarkan kejayaan anusa pratiwi,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, juga dipentaskan tarian Garudaku Garudamu yang menggambarkan burung garuda gagah perkasa menjadi simbol Bangsa Indonesia. Kemudian, tarian Papua Ring Hati menggambarkan pesona, budaya dan keindahan alam di tanah Papua.”Papua memilik sumber daya alam yang melimpah, dibalut dengan keanekaragaman tradisi dan budaya unik yang membuat Papua mendapatkan julukan mutiara hitam dari timur,” jelas Kapolresta.
Sebelum pentas, personel Polresta Denpasar bersama mahasiswa Papua melaksanakan latihan kurang lebih sebulan. “Jadi, dengan kolaborasi ini, kami ingin tunjukkan kepada masyarakat bahwa Kebhinekaan atau perbedaan itu indah,” tegas Jansen. (dum)