BADUNG – Keberadaan KRI Nanggala-402 mengangkut 53 awak yang lost contacts saat latihan penembakan terpedo di posisi 60 mile utara perairan Bali, Rabu 21 April 2021, masih misterius. Pencarian kapal buatan Jerman yang beroperasi sejak 1981 itu juga dibantu tiga negara tetangga.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad dalam jumpa pers, Kamis 22 April 2021 mengatakan, dari mulai KRI Nanggala-402 melakukan penyelaman hingga hilang kontak waktunya tidak terlalu panjang. “Sekitar pukul 03.46 WITA melakukan penyelaman, kemudian 04.00 WITA dimulai peluncuran torpedo nomor 8 dan KRI Nanggala 402 terakhir melakukan komunikasi sekitar pukul 04.25 WITA,” ujar Achmad Riad.
Mayjen Achmad Riad membantah kabar yang menyebut adanya peluncuran rudal. Ia menegaskan, KRI Nanggala 402 hilang kontak saat satuan gugus tugas memberikan otoritas penembakan torpedo. “Ada juga kabar KRI Nanggala 402 telah terdeteksi. Hal itu belum bisa dipastikan karena belum data kuat terkait keberadaannya. Saya meminta masyarakat jangan membuat analisa sendiri dan menyebarkan berita yang tidak benar,” tegasnya.
Pencarian KRI Nanggala 402 melibatkan 5 KRI dan 1 helikopter. Mako Armada II dijadikan crisis center serta Lanal Banyuwangi menyiapkan ambulans dan lainnya. “Pencarian juga dibantu oleh Polri, KNKT, BPPT dan Basarnas, termasuk tiga negara tetangga yakni Singapura, Australia dan Malaysia,” tandasnya. (dum)