TABANAN – Kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac sebanyak 1,2 juta dosis memberikan secerah harapan untuk penanggulangan Virus Corona meskipun masih harus diteliti BPOM. Meski dosis yang datang jauh dari kebutuhan, tapi perlu kesiapan dalam proses vaksinasi. Terkait hal itu, Komisi IV memanggil Kepala Dinas Kesehatan untuk melakukan rapat kerja guna mengetahui persiapan pelaksanaan vaksinasi, Senin (21/12/2020) di ruang kerja komisi IV DPRD Tabanan.
Ketua komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana ketika membuka sekaligus memimpin rapat kerja dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Diskes) mengatakan, rapat kerja digelar untuk memastikan penanganan Covid-19 di Tabanan termasuk rencana vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Tabanan tetap tinggi dan kembali masuk zone merah. “Kami ingin tahu sejauh mana penanganan Covid-19 di Tabanan dan rencana vaksinasi,” tandas Wastana yang akrab dipanggil Mang Alang.
Pihaknya juga perlu mengetahui sejauh mana kesiapan dalam pemberian vaksinasi bagi masyarakat Tabanan termasuk kesiapan SDM, tempat penyimpanan vakisn sebelum digunakan dan kesiapan kesiapan lainnya yang perlu disampaikan . “Kami juga minta penjelasan terkait kesiapan SDM dalam pelaksanaan vaksinasi nanti,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan dr. Nyoman Suratmika mengatakan, kedatangan Vaksin Covid dari Sinovac sebanyak 1,2 Juta dosis memberi harapan cerah dalam upaya mencegah meluasnya Covid-19 di Indoensia termasuk Bali dan Tabanan. Namun demikian, jumlah vaksin tersebut masih jauh dari kebutuhan termasuk untuk Bali. Bali sendiri mendapatkan kuota vaksin sebanyak 2,4 Juta dosis, sementara penduduk Bali sebanyak 4 Juta lebih. “Vaksin yang datang masih terbatas, tetapi itu memberi harapan,” sebutnya.
Untuk vaksinasi Covid-19 ini harus dilakukan beberapa persyaratan. Pertama usia 18 sampai 59 tahun dan tidak memiliki penyakit bawan seperti diatebes, ginjal jantung, paru, muapun hipertensi ibu hamil, ibu menyusui. Kemudian mereka yang masuk dalam kuota penerima vaksin kondisi kesehatannya dicek. “Kalau nanti vaksinnya datang yang menjadi sasaran pertama yakni tenaga kesehatan menyusul TNI/Polri dan ASN baru masyarakat umum dan itu semuanya gratis,” tandasnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai persipan seperti penyiapan coolroom yang sudah ada untuk menyimpan vaksin, begitupun tenaga kesehatan sudah dilatih dan tinggal disegarkan kembali. Sementara lokasi vaksinasi di semua fakses mulai dari Puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun swasta termasuk klinik di Polres dan Kodim. “Kami juga sudah melakukan simulasi untuk untuk proses vaksin dan satu orang membutuhkan waktu 45 menit. Memang efektivitas vaksin ini diperkirakan sekitar 75 persen,” pungkasnya. (jon,dum)