KlungkungPariwisataTerkini

Zona Hijau, Tapi Pariwisata Nusa Penida Belum Pulih

KLUNGKUNG- Selama pandemi Covid-19, Kepulauan Nusa Penida masuk status zona hijau. Tapi industri pariwisata setempat belum pulih secara normal. Buktinya, sejak diterapkan normal baru disusul dengan dibukanya sektor pariwisata untuk wisatawan lokal dan wisatawan nusantara, belum diikuti peningkatan jumlah pengunjung wisatawan lokal maupun wisatawan nusantara ke Nusa Penida.  

Meskipun ada wisatawan lokal yang berkunjung ke Nusa Penida, tapi menurut Plt Kadis Pariwisata Ida Bagus Ketut Mas Ananda, prosentasenya masih sangat kecil, belum sesuai harapan semua pihak.  Menurut Mas Ananda, meski sudah diberlakukan normal baru, tapi wisatawan lokal maupun wisatawan nusantara masih berpikir untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, termasuk Nusa Penida. Selain karena belum banyak akomodasi wisata yang buka di tengah masa pandemi. “Kalaupun ada wisatawan lokal, tapi prosentasenya sangat kecil sekali. Fasilitas masih minim, karena akomodasi belum banyak yang buka. Faktanya baru beberapa yang mengantongi sertifikasi,” tandas Mas Ananda, dikonfirmasi, Senin (31/8/2020).

Kata mantan camat Banjarangkan ini, berbagai upaya sudah dilakukan pelaku pariwisata mulai dari banting harga hingga menjual paket murah guna menarik kedatangan wisatawan lokal, toh upaya itu juga belum membuahkan hasil maksimal. Pemkab Klungkung juga berupaya memerankan diri ikut gencar melakukan promosi melalui digital marketing serta berusaha melakukan jemput bola (pro aktif) dalam proses sertifikasi layak operasi. “Harapan saya, sertifikasi ini juga bisa dijadikan media promosi oleh para pelaku pariwisata,” kata Ida Bagus Mas Ananda.

BACA JUGA:   Sekda Dewa Made Indra Ajak Industri Jasa Keuangan Tingkatkan Soliditas

Ia mendorong pelaku pariwisata yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan segera mengurus sertifikasi layak operasi. Upaya Pemkab tidak cukup melalui promosi digital, tahun 2021 Dinas Pariwisata tetap mengusulkan anggaran untuk kegiatan Festival Nusa Penida maupun Festival Semarapura. “Para pelaku pariwisata juga mencermati kondisi saat ini, karena mereka sudah melihat tidak mungkin bisa langsung normal seperti sedia kala, makanya mereka (pelaku pariwisata) menyesuaikan situasi saat ini,” ungkap pejabat asal Badung ini. (yan)

Back to top button