I Gede Suyasa
BULELENG – Lolos rapid test atau dinyatakan non reaktif, ternyata belum tentu 100 persen terbebas dari infeksi virus corona. Seperti dialami seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kecamatan Busungbiu, ketika melangkapi persyaratan bebas Covid-19 untuk bisa kembali berangkat. Dari test swab yang dilakukan pada salah satu klinik, hasilnya menunjukkan positif sehingga dirujuk ke RSP Giri Emas untuk mendapatkan perawartan medis.
“PMI yang datang dari luar negeri tanggal 20 April 2020 ini, selanjutnya dirawat sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dengan kode PDP-132,” ungkap Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTP2) Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, Sabtu (11/7/2020) siang saat menggeber perkembangan terkini penanganan Pandemi Covid-19 di Kabupaten Buleleng.
Sesuai kajian Tim Medis GTP2 Covid-19 Buleleng, kata Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng, kasus terkonfirmasi pada PMI yang sudah dua bulan lebih datang dari luar negeri, berpeluang terjadi karena pada awal penanganan Covid-19 hanya dilakukan rapid test. “Awalnya hanya rapid test, sekarang dilengkapi swab. Dan yang bersangkutan, dinyatakan terkonfirnasi atau positif Covid-19 dari hasil swab yang dilakukan untuk melangkapi persyaratan berangkat ke luar negeri,” tandasnya.
Sesuai protokol kesehatan, selain melakukan penanganan medis, tim medis GTP2 Covid-19 Buleleng juga melakukan tracing terhadap pihak yang sempat melakukan kontak erat dengan PDP-132. “Tentu cukup berat karena harus mentracing orang yang memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan selama dua bulan, namun harus dilakukan,” tandasnya.
Selain penambahan 1 pasien terkonfirmasi, lanjut Suyasa, tim medis GTP2 Covid-19 Buleleng melaporkan 3 PDP di RSP Giri Emas, masing-masing PDP-112, PDP-125 dan PDP-167 dinyatakan sembuh. “PDP-112 asal Kecamatan Seririt, memiliki riwayat kontak erat dengan PDP-104 dan PDP-80, sopir jawa bali, dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 15 hari dan test swab ke-7 dan 8 menunjukkan hasil negatif,” jelasnya.
Untuk PDP-125 dan PDP-126 asal Kecamatan Buleleng, dinyatakan sembuh setelah dirawat selama 4 hari di RSP Giri Emas dan test swab ke- 3 dan 3 menunjukkan hasil negatif. “PDP-125 dan PDP-126 ini merupakan hasil tracing dari PDP Terkonfirmasi Denpasar,” tandas Suyasa seraya mengingatkan, adanya penambahan pasien terkonfirmasi ini menunjukkan penyebatan Covid-29 di Kabupaten Buleleng masih terjadi.
Terkait data terkini penanganan Covid-19, Suyasa mengungkapkan sampai dengan Sabtu (11/7/2020) jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi adalahi 104 orang dengan rincian 96 orang sembuh, 7 orang dirawat RSP Giri Emas dan 1 orang dirujuk ke Denpasar. “Pasien terkonfirmasi asal Buleleng yang ditangani GTP2 Provinsi Bali sebanyak 2 orang, artinya ada 2 orang pasien yang sembuh,” tandasnya.
Jumlah kumulatif Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 124 orang, dengan rincian 114 selesai masa pantau dan 10 ODP dinyatakan terkonfirmasi. Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) kumulatif 2.033 orang, dengan rincian 1.813 sudah selesai masa pantau, 133 orang karantina mandiri dan 87 OTG terkonfirmasi. “Pemantauan terhadap pelaku perjalanan dari negara terjangkit atau wilayah transmisi lokal (tanpa gejala) kumulatif sebanyak 4.185 orang dan 4.185 sudah berakhir masa pantau sehingga tidak ada lagi yang dalam pemantauan,” pungkasnya. (kar)