
KLUNGKUNG- Ketua PHDI Kabupaten Klungkung Putu Suarta mengimbau umat Hindu di Kabupaten Klungkung yang akan merayakan Hari Saraswati yang jatuh Sabtu (4/7/2020), merayakan atau melakukan persembahyangan cukup dari rumah.
Sebab, kata Suarta kasus transmisi lokal di Kabupaten Klungkung masih cukup tinggi. Itu disampaikan Suarta Kamis (2/7/2020). “Kalaupun terpaksa harus keluar, tapi harus tetap mengedepankan protokol kesehatan. Tapi kami imbau kalau bisa cukup dari rumah saja,” kata Suarta seraya menyampaikan jika umat harus sembahyang ke Pura, di areal pura juga harus diatur antara kapasitas dan jumlah pemedek, sehingga bisa diterapkan atur jarak atau physical distance.
Di sekitar area pura juga wajib ada tempat cuci tangan. Soal penempatan tempat cuci tangan, Suarta mengaku jauh hari sudah melakukan sosialisasi kepada semua bendesa di Kabupaten Klungkung. “ Disini kembali peran prajuru pura, bendesa dan pemangku agar bersama-sama mengedukasi warganya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan saat melakukan ibadah,” ujarnya.
Demikian pula ia mengingatkan saat perayaan Banyupinaruh pada Minggu (5/7/2020) yang kebetulan bertepatan dengan Hari Purnama, bagi umat Hindu yang akan melakukan pembersihan diri (melukat) baik ke tempat-tempat sumber mata air atau ke pantai, laut dan tempat yang dianggap suci lainnya, agar tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Silakan yang mau melukat ke pantai, tapi ingat protokol kesehatan itu harus diterapkan, gunakan masker dengan benar, jaga jarak, senantiasa menjaga kebersihan diri,” ujar Suarta.
Salah seorang prajuru Pura Goa Lawah, Putu Juliadi mengaku sudah mengantisipasi kemungkinan membludaknya umat saat Saraswati maupun Banyupinaruh. “Kami sudah menyiapkan petugas untuk mengatur jika umat banyak yang hendak melakukan persembahyangan. Tempat persembahyangan juga sudah diisi tanda agar tetap jaga jarak. Termasuk tempat cuci tangan sudah kami pasang,” ungkap Juliadi. (yan)