
DENPASAR – Dipilihnya Stadion Dipta Gianyar yang merupakan satu dari enam stadion perhelatan sepakbola Piala Dunia U-20 pada tahun depan dinilai berbagai kalangan sangat berimbas positif bagi Bali. Tak hanya dari sisi perekonomian namun juga pastinya pariwisata. Berangkat dari hal itu persoalan pandemi Covid-19 diharapkan cepat berlalu sehingga tidak menjadi kendala tersendiri.
Seperti diketahui PSSI Pusat telah menentapkan 6 stadion termasuk Stadion Dipta menjadi laga Piala Dunia U-20. Lima stadion lainnya yakni Stadion Jakabarig Palembang, Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo dan Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya. Penilaian positif soal imbas even tersebut terhadap Bali datangnya dari Ketua Umum Asprov PSSI Bali, Ketut Suardana. Setidaknya imbas perekonomian dan pariwisata Bali bakal akan meningkat. “Semoga saja pandemi Covid-19 cepat berlalu di Bali sehingga kondisi bisa normal kembali seperti sebelumnya, dan gelaran Piala Dunia U-20 di Dipta bisa berjalan lancar. Pasalnya dengan semua itu maka akan menjadikan perekonomian meningkat dan pariwisata Bali kian terus tersohor,” kata Ketut Suardana, Minggu (28/6/2020).
Hal itu diakuinya pasti akan berimbas positif karena nantinya para pemain timnas sudah pasti aka nada keluarganya yang datang untuk melihat, belum lagi dari para penonton luar Bali yang daerahnya tidak memiliki atau memiliki stadion namun tak menjadi tempat gelaran even dunia tersebut. “Imbas positif lainnya ya jelas akan menjadi motivasi bagi para pemain muda di Bali untuk bisa menyerap dan menerapkan teknik sepakbola para pemain dunia saat kiprah di tengah lapangan nantinya,” tegasnya.
Suardana juga mengutarakan bila Bali sudah siap dengan lima lapangan sepakbola pendukung yang ke depannya bakal digunakan untuk tempat latihan timnas negara lainnya melakukan pemanasan atau latihan ringan. “Kami sudah berikan gambaran dan perkembangan lima lapangan itu kepada PSSI Pusat dan kami juga sudah menghadap dan berkomunikasi dengan pihak Kadisdkpora Bali beberapa waktu lalu,” tutup Suardana. (ari)