DENPASAR – Pasangan suami istri Nadya Putri Virgita dan Temi Teli Lasa yang merupakan atlet PON panjat tebing Bali selama pandemi Covid-19 ini menghabiskan waktu latihan di rumahnya. Meski hal ini menjadi kendala karena tak maksimal lantaran di rumahnya hanya ada lintasan boulder saja. Namun itu dinilai cukup untuk melatih gerakan yang sangat penting.
Trik tersebut dilakukan Nadya dan Temi karena untuk panjat tebing tak bisa hanya berlatih menjaga kebugaran saja melainkan masalah mengasah teknik sangat penting. Artinya tak bisa meningkatkan kualitas teknik tanpa menggunakan lintasan panjat tebing. “Susah kalau hanya latihan kebugaran saja karena untuk teknik itu sendiri banyak variasi gerakan-gerakan baru dan lintasan untuk poin atau volumenya harus juga berubah-ubah di lintasan,” kata Nadya diamini Temi, Minggu (14/6/2020).
Meski Nadya merupakan atlet spesialis nomor lead dan boulder dengan lintasan boulder di rumahnya saja namun hal itu tetap dijadikan sarana untuk menjaga teknik-teknik cengkeraman dan kaki.“Sementara itu dulu, nanti ketika sudah mulai bisa latihan di lintasan sebenarnya, maka pengaruh kekurangan latihan itu bakal kami kejar setiap hari. Minimal 6 bulan untuk bisa mengembalikan kemampuan dengan kualitas seperti sebelumnya,” terang Nadya.
Dirinya tak memungkiri jika di PON XX/2021 di Papua mendatang bakal muncul rival-rival baru yang sangat perlu diwaspadai. “Sekarang ini banyak atlet junior yang turun dengan wajah baru di PON Papua nanti. Pastinya mereka menjadi perhatian kewaspadaan saya karena memang mereka inilah yang sekarang ini menghuni pelatnas. Kalau yang senior saya sudah paham bagaimana mengatasinya. Maklum kalau atlet baru seperti itu biasanya tenaganya lebih kuat dan motivasinya sangat tinggi,” tegas Nadya.
Hal senada juga disampaikan Temi Teli Lasa. Disebutkan atlet spesialis nomor lead itu juga mengerjakan latihan seperti yang dilakukan istrinya. Kalau soal rival diakuinya sama dengan rival Nadya yang datangnya dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. “Hanya kalau untuk saya sih kekuatan di putra pada PON nanti sangat merata sehingga persiapan matang yang menjadi penentunya. Kalau daerah seperti tiga provinsi itu memang kelebihan mereka pelatdanya tetap jalan meski kondisinya seperti sekarang ini,” tutup Temi. (ari)